Mereka berkelompok saat melancarkan aksinya.
Ada tiga orang yang beraksi dan sudah ada pembagian tugas yang dilakukan.
Pertama petugas lapangan yang mengganjal mulut ATM dan memasang stiker call center palsu.
"Kemudian ada yang bersiap menerima telepon dari korban dan mengaku sebagai petugas bank," jelas dia.
Modusnya, bila sudah ada korban yang merasa ATM-nya tertelan, Diduk akan berpura-pura menolong.
Dia akan meminta korban menghubungi nomor yang tercantum di stiker call center palsu.
"Nanti orang yang panik akan telepon ke nomor call center palsu dan diminta menyebutkan nomor pin ATM-nya," papar dia.
Setelah mendapat nomor pin ATM, pelaku mulai aksi menguras isi rekening korban.
Source | : | TribunSolo.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar