Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Antara.
1. Terima kronologi berbeda
Ia mengaku mendapat kronologis yang berbedadari versi aparat keamanan, pemerintah Intan Jaya, masyarakat dan keluarga terkait tewasnya Pendeta Yeremia.
"Ini terdapat versi berbeda, dari aparat penegak hukum mengatakan KKB Papua yang sebagai pelaku penembakan, namun, versi masyarakat dan pemerintah daerah berbeda, yaitu anggota TNI diduga pelakunya."
"Kronologis dari masyarakat sudah saya terima dan sudah saya serahkan langsung kepada Panglima TNI saat rapat resmi Komisi I DPR yang juga dihadiri Wakil Menteri Pertahanan," kata Yan di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Yan saat rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di Kompleks Parlemen, Jakarta.
2. Minta panglima TNI dan Jenderal Andika Perkasa serius mendalami
Ia meminta Panglima TNI serius mendalami kronologis yang ia berikan dari aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah.
Hal itu menurut dia, bisa menjadi masukan yang berimbang sebagai bahan investigasi.
Selain itu juga mampu menepis informasi simpang siur terhadap penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremia.
"Termasuk kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) sudah saya sampaikan dan juga meminta langsung kepada beliau agar memerintahkan jajarannya untuk melalukan investigasi yang mendalam," ujarnya.