Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gugurkan Lebih dari 32 Ribu Janin dalam Tiga Tahun Terakhir, Sosok Dokter Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Polisi

Desy Kurniasari - Rabu, 30 September 2020 | 20:25
Ilustrasi aborsi
Kompas.com

Ilustrasi aborsi

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Kasus klinik aborsi di Jalan Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat masih bergulir.

Klinik aborsi tersebut diketahui digerebek pada Rabu (9/9/2020) lalu.

Pun belakangan diketahui bahwa klinik tersebut telah beroperasi sejak tahun 2017.

Baca Juga: Ribuan Bayi Ditemukan di Septic Tanknya, Klinik Aborsi di Cempaka Putih Dibongkar Habis Polisi, Adegan Mengerikan Aksi Para Tenaga Medis Buang Gumpalan Janin Terungkap Saat Rekonstruksi

Diberitakan Kompas.com, hal tersebut diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.

"Klinik ini sudah menjalani praktik sejak 2017," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat rilis yang disiarkan secara daring, Rabu (23/9/2020).

Selama menjalani praktik sejak tiga tahun silam, sekitar 32.760 janin yang digugurkan dari pasien yang datang.

Baca Juga: Diam-diam Jalankan Praktik Aborsi Ilegal, Klinik di Jakpus Ini Hilangkan Jejak Janin dengan Dibuang ke Kloset Hingga Dibakar, Polisi Beri Penjelasan

Pelaku mengaku bahwa setiap harinya mereka bisa melayani hingga enam pasien.

"Dihitung dari 2017, ada 32.760 janin yang sudah digugurkan. Ini yang sudah kita hitung sementara," kata Yusri.

Namun, polisi masih mendalami catatan buku pasien yang menjadi barang bukti untuk mengetahui jumlah janin selama klinik tersebut beroperasi.

"Kita masih dalami lagi karena memang ada bukti-bukti lagi karena memang biasanya mereka masukkan dalam buku-buku," ucap Yusri.

Baca Juga: Terbongkar Berkat Kasus Pembunuhan Pengusaha Roti, Klinik Aborsi Ilegal Ini Diam-diam Sudah Gugurkan 2.638 Janin, Polisi Ungkap Cara Dokter Hilangkan Barang Bukti

Melansir Tribun Jakarta, salah satu tersangka kasus klinik aborsi ilegal di Jalan Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat, meninggal dunia.

Dia adalah SWS, pria berusia 84 tahun yang bertugas sebagai dokter di klinik aborsi ilegal tersebut.

"Iya (meninggal) karena sakit bawaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Serius Siap Jadi Penerus Donald Trump, Kanye West Langsung Gaspol Jalani Kampanye Pertama, Blak-blakan Kecam Aborsi dan Pornogradi di Tanah Amerika Serikat

SWS meninggal dunia pada pagi ini pukul 09.00. Ia mengembuskan napas terakhirnya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Yang bersangkutan sebelumnya sudah dirawat selama tiga hari," ujar Yusri.

Dilansir dari Tribunnews.com, dokter klinik aborsi, SWS (84) meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2020).

Ternyata, tersangka juga terpapar Covid-19.

Baca Juga: Selingkuhi Anang Hermansyah Hingga Hamil Duluan di Luar Nikah, Krisdayanti Sempat Digosipkan Lakukan Aborsi di Australia, Istri Raul Lemos: Saya Ingin Punya Anak, Tapi...

Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, AKBP Kristianingsih membenarkan kabar tersebut.

Hal itu diketahui usai Dr SWS dilakukan pemeriksaan Covid-19.

"Iya (meninggal karena Covid-19)," kata Kristianingsih kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Sewot Saat Keputusannya untuk Mengaborsi Calon Buah Hati Dikomentari Warganet, Gilang Dirga: Jangan Sok Bersimpati Tanpa Tahu Detailnya Kaya Apa

Lebih lanjut, ia mengatakan tersangka dokter SWS juga sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Tadi meninggal jam 09.00 pagi di ruang ICU," tukasnya. (*)

Source :Kompas.comTribunnews.comWartakotalive

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x