Ia (PA), lanjut Kompol N kemudian tiba di depan ruang kerja Wakapolres dan mengetuk pintu untuk masuk.
"Dia datang ketuk-ketuk, jadi saya bilangmi, silahkan masuk. Saya tidak tahu bilang dia (PA) mi yang datang, dia datang saya tanyami kita mi yang menelpon tadi? Dia bilang, iya, jadi saya persilahkanmi masuk," ungkap Kompol N.
PA pun duduk di kursi yang tersedia. Kompol N mengawali perbincangan dengan menyapa, "SIM apa yang mau diurus?"
"Dia bilang SIM A. Jadi saya bilang, oh.. iya langsungmiki ke bagian SIM. Tapi dia (PA) bilang tidak, saya mau tahu dulu berapa harganya," kata Kompol N menceritakan perbincangannya dengan PA.
Kompol N yang mengaku tidak mengetahui pasti tarif atau nominal pengurusan SIM A pun mengaku mengarahkan PA ke bagian SIM langsung.
"Saya jelaskan ke dia (PA) saya tidak tahu berapa kalau SIM karena ada yang di BRI dibayar, ada sidik jari, ada psikotes dan keterangan dokter. Jadi saya bilang langsungmiki ke bagian SIM karena saya takut siapa tahu kurang atau lebih," terang Kompol N.
Source | : | Tribun-timur.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar