Sayangnya, dari perspektif regional, manfaat ini tidak sesuai dengan kriteria penerimaan secara keseluruhan.
Faktanya, lebih dari ingin diakui oleh para pemimpin Asean, merupakan rintangan serius bagi Timor Leste, karena sebagian besar anggota kelompok tidak memiliki tingkat hak sipil dan politik yang sama.
Selain itu penolakan juga menjadi faktor utama mengapa Timor Leste belum juga diterima sebagai anggota ASEAN.
Singapura secara khusus menentang keanggotaan Timor-Leste, dengan kekhawatiran bahwa Timor-Leste dapat membebani ASEAN.
Dengan permintaan dukungan keuangan dan menghambat kemajuan pembangunan komunitas ekonomi ASEAN.
Laos juga telah menyatakan keprihatinannya tentang kemampuan ekonomi Timor-Leste untuk memenuhi kewajiban keanggotaan.
Meskipun PDB per kapita Timor-Leste lebih besar daripada Laos, dan peringkat Indeks Pembangunan Manusia lebih tinggi daripada Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Terakhir, upaya Timor-Leste untuk mendiversifikasi hubungan luar negerinya melalui partisipasi yang antusias dalam organisasi seperti Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis (CPLP) juga menimbulkan keraguan atas komitmennya terhadap keanggotaan ASEAN.
Pertanyaan kuncinya adalah apakah Timor-Leste kemungkinan besar akan membutuhkan intervensi di masa depan.