Hal itu pada akhirnya membuka jalan bagi Timor Leste untuk memulai proses konsiliasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di bawah UNCLOS pada tahun 2016, yang mengarah pada perjanjian 2018.
Sengketa Batas Maritim dengan Australia Baru Selesai Tahun 2019
Pada tanggal 9 Mei 2018, Timor Leste dan Australia menandatangani
perjanjian batas maritim bersejarah, yang akhirnya mengakhiri
perselisihan selama hampir lima puluh tahun atas sumber daya yang luas
di Laut Timor.
Diratifikasi pada 30 Agustus 2019, bertepatan ulang tahun ke-20
referendum kemerdekaan negara itu, perjanjian baru sekarang memberi
Timor Leste kendali atas ladang Greater Sunrise, senilai sekitar US $ 40
miliar.
Ini adalah kemenangan signifikan bagi salah satu negara termiskin dan
termuda di Asia.
Ratifikasi perjanjian 2018 menandai babak baru bagi bangsa muda ini dalam upaya memenuhi kebutuhan pembangunan negara.
Sementara itu, setelah perjanjian 2018, Australia dituntut puluha juta dolar sebagai kompensasi untuk penarikan dari beberapa ladang minyak di Laut Timor, namun kecil kemungkinan pembayaran itu akan dilakukan.
Timor Leste telah merdeka tahun 1999 dan secara resmi diakui oleh internasional tahun 2002, setelah menjadi koloni Portugis dan diinvasi Indonesia.
Tetapi kemampuan bangsa untuk memanfaatkan sumber daya alam di
perbatasan lautnya masih belum seperti yang diharapkan, juga belum
membebaskan Timor Leste dari kemiskinan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Greater Sunrise, Ladang Minyak Raksasa Tumpuan 'Harapan Hidup' Timor Leste, Apa Saja yang Terjadi dengan Kawasan yang Menyimpan Cadangan Minyak Bernilai Miliaran Dolar Itu?"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar