GridHot.ID - Media Singapura menyoroti uji coba vaksin Covid-19 di Indonesia.
Mereka menyebut uji coba itu sangat berisiko.
Namun, tujuh anggota keluarga Fadly Barjadi, seorang pengemudi ojek online, tetap mendaftar uji coba tersebut.
Dikutip Wartakota dari straitstimes.com, saat panggilan relawan Indonesia untuk menguji potensi vaksin Covid-19 dibunyikan pada Juli 2020, pengemudi ojek Fadly Barjadi Kusuma dan tujuh anggota keluarganya langsung mendaftar uji coba tanpa ragu.
Fadly dan istrinya, Mira Nurani, keduanya berusia 32 tahun, lulus pemeriksaan kesehatan dan dianggap memenuhi syarat untuk uji coba klinis tahap akhir pada manusia.
Vaksin tersebut sedang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, sebuah perusahaan farmasi swasta China. Perusahaan juga melakukan uji coba vaksin di negara lain termasuk Brasil dan Turki.
Tiga saudara perempuan Mira Nurani dan kerabat lainnya juga mendaftar. Meski tidak tinggal satu atap, mereka tetap berdekatan di Bandung, Jawa Barat.
Namun, saudara perempuan dan ibu mertua Fadly tidak lolos karena tekanan darah tinggi.
Fadly mengatakan kepada The Straits Times bahwa dia dan keluarganya berharap vaksin akan segera ditemukan.
"Menjadi sukarelawan uji coba berarti membantu semua orang untuk melawan virus," katanya.
"Jika vaksin ini tidak berhasil, kesehatan kita bisa terancam. Tetapi jika berhasil, saya akan menjadi orang pertama yang mendapat manfaat. Yang lain juga akan mendapat manfaat. Semua orang mendapat manfaat," sambungnya.
Source | : | Wartakota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar