Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dinilai Sangat Berisiko, Uji Coba Vaksin Covid-19 di Indonesia Disoroti Media Singapura, Keluarga Ojok Online yang Ikut Jadi Relawan Akhirnya Buka Suara

None - Jumat, 30 Oktober 2020 | 11:13
Ilustrasi - Vaksin Covid-19
Pixabay

Ilustrasi - Vaksin Covid-19

GridHot.ID - Media Singapura menyoroti uji coba vaksin Covid-19 di Indonesia.

Mereka menyebut uji coba itu sangat berisiko.

Namun, tujuh anggota keluarga Fadly Barjadi, seorang pengemudi ojek online, tetap mendaftar uji coba tersebut.

Dikutip Wartakota dari straitstimes.com, saat panggilan relawan Indonesia untuk menguji potensi vaksin Covid-19 dibunyikan pada Juli 2020, pengemudi ojek Fadly Barjadi Kusuma dan tujuh anggota keluarganya langsung mendaftar uji coba tanpa ragu.Fadly dan istrinya, Mira Nurani, keduanya berusia 32 tahun, lulus pemeriksaan kesehatan dan dianggap memenuhi syarat untuk uji coba klinis tahap akhir pada manusia.

Baca Juga: Ilmuwan Belanda Sebut Vaksin Flu Biasa Bisa Tangkal Virus Corona, Pegawai Rumah Sakit Jadi Kelinci Percobaan, Begini HasilnyaVaksin tersebut sedang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, sebuah perusahaan farmasi swasta China. Perusahaan juga melakukan uji coba vaksin di negara lain termasuk Brasil dan Turki.

Tiga saudara perempuan Mira Nurani dan kerabat lainnya juga mendaftar. Meski tidak tinggal satu atap, mereka tetap berdekatan di Bandung, Jawa Barat.Namun, saudara perempuan dan ibu mertua Fadly tidak lolos karena tekanan darah tinggi.Fadly mengatakan kepada The Straits Times bahwa dia dan keluarganya berharap vaksin akan segera ditemukan."Menjadi sukarelawan uji coba berarti membantu semua orang untuk melawan virus," katanya.

Baca Juga: Tak Bisa Jawab Saat Ditanya Jatah Masalah Vaksin Corona, Wali Kota Tangerang Akui Belum Ada Informasi Apapun yang Dia Terima: Saya Juga Bingung"Jika vaksin ini tidak berhasil, kesehatan kita bisa terancam. Tetapi jika berhasil, saya akan menjadi orang pertama yang mendapat manfaat. Yang lain juga akan mendapat manfaat. Semua orang mendapat manfaat," sambungnya.

Istri Tukang Ojek Ikut DaftarMira mengatakan dia mendaftar seminggu setelah Fadly, tukang ojek, mengambil dosis pertamanya pada 11 Agustus 2020 dan tidak menunjukkan gejala negatif.Dia juga dibujuk oleh saudara perempuannya, yang menjadi sukarelawan dalam uji coba vaksin untuk flu burung H5N1 - juga dikenal sebagai flu burung - sekitar satu dekade lalu."Kami merasa terhormat bisa mendapatkan vaksin lebih awal dari yang lain. Saya berharap dapat membantu orang lain dengan bergabung," kata petugas laundry kepada The Straits Times."Ketika saya mendaftar, banyak orang yang saya kenal juga melakukan hal yang sama. Itu semakin menyemangati saya," tambahnya.Di Indonesia, Sinovac Biotech telah bekerja sama dengan perusahaan farmasi milik negara Bio Farma untuk melakukan uji coba tahap akhir.

Baca Juga: Digadang-gadang Bakal Segera Diedarkan, Nyatanya Masyarakat Harus Sabar akan Realisasi Vaksinasi Covid-19, Menko Luhut Binsar Pandjaitan: Tadi Presiden Telepon SayaIni adalah langkah terakhir untuk mendapatkan persetujuan regulasi dari BPOM, otoritas makanan dan obat Indonesia. Universitas Padjajaran di Bandung juga turut membantu dalam uji coba tersebut.Para pejabat mengatakan mereka menargetkan untuk memvaksinasi sekitar 160 juta orang - dari populasi 270 juta - untuk mencapai "kekebalan kelompok".Istilah ini mengacu pada hampir semua orang yang kebal terhadap penyakit menular.Fadly mengatakan akan lebih baik divaksinasi lebih awal daripada menunggu dalam antrean puluhan juta orang nanti."Saat vaksin itu akhirnya ditemukan, di kota saya Bandung ribuan orang akan antri dan siapa tahu kami harus membayarnya,” ujarnya.

Baca Juga: Pengen Segera Atasi Gelombang Wabah Corona Indonesia yang Terus Meningkat, Pemerintah Justru Dapat Teguran Pakar Virologi Tidak Tergesa-gesa Lakukan Vaksinasi, Berikut Alasannya"Saya cenderung tertular virus corona. Saya butuh pertahanan diri. Vaksin akan membantu saya."

Tidak Ada Gejala NegatifFadly yang sehari-hari menjadi driver ojek online Gojek menerima vaksinasi pertamanya pada 11 Agustus dan vaksinasi berikutnya dua minggu kemudian."Suntikan pertama membuat saya sangat mengantuk sehingga saya merasa seperti tidak tidur nyenyak selama berhari-hari," kenangnya."Saya pergi tidur pada jam 5 sore. Ini belum pernah terjadi sebelumnya karena saya adalah burung hantu malam."Suntikan kedua membuatnya sakit kepala dan lengan yang sakit."Saya minum parasetamol dan gejalanya hilang. Sakit kepala itu mungkin karena kelelahan. Saya tetap bekerja bahkan setelah vaksinasi," katanya.

Source : Wartakota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x