Mahathir, yang selama berpuluh-puluh tahun menikmati reputasinya sebagai juara anti-Barat di negara-negara berkembang, mengatakan nafsu Trump telah memperburuk ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.
"Saya tidak pernah berpikir dia akan menang, tetapi dia menang."
"Sekarang orang-orang mengatakan ada banyak orang yang akan mendukungnya."
"Itu akan menjadi bencana," kata Mahathir seperti dikutip South China Morning Post.
Mahathir mengatakan dia juga telah mengamati protes nasional di AS yang meletus setelah pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis.
Bahkan dia merasa terkejut dengan kesediaan Trump mengaku untuk mengerahkan militer untuk menghadapi demonstran.
"Maksudku, dia mengancam untuk menggunakan tentara melawan orang-orang yang berdemonstrasi."
"Ini belum pernah terjadi," katanya.
Diketahui Mahathir memang lebih mendukung Joe Biden sebagai calon presiden AS berikutnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Survei Sebut Menang Telak, Donald Trump Kemungkinan Besar Akan Jadi Presiden AS Lagi, Mahathir Mohamad: Jika Trump Terpilih Lagi, Maka Itu Bisa Jadi Bencana"
Komentar