Setelah insiden terjadi, polisi menemukan adanya pisau panjang yang digunakan untuk menyerang itu beserta 2 pisau lainnya yang tidak digunakan pelaku.
Pelaku sempat menghabiskan waktu sekitar 30 menit di dalam gereja sebelum polisi tiba dari pintu samping gereja dan setelah polisi menyusuri koridor dan berhadapan langsung dengan pelaku yang kemudian berhasil dibekukan.
Para saksi melihat pria penyerang itu melaju ke arah polisi.
Mulanya polisi hanya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan revolver mereka. Dengan 14 tembakan, pelaku teror pun ambruk.
Mengutip Kompas.com, berdasarkan keterangan keluarganya, Aouissaoui bahkan sempat mengirim foto Basilika Notre-Dame sebelum masuk dan membunuh tiga orang di dalamnya.
Kepada Al Arabiya, saudara Aouissaoui, Yassin, menuturkan Aouissaoui sempat memberitahunya dia ingin menginap di depan basilika.
"Dia mengirim selfie di depan tempat itu. Apa yang kami lihat di foto itu benar dia, anak kami," jelas Yassin dikutip The Sun Sabtu (31/10/2020).
Dilansir dari Serambinews.com, keluarga tersangka di Tunisia yang putus asa meminta melihat rekaman video dari apa yang terjadi dalam serangan mengerikan di gereja Nice Prancis.
Tersangka ketiga berada dalam tahanan Prancis pada Sabtu (31/10/2020) sehubungan dengan serangan pisau ekstremis Islam yang menewaskan tiga orang di sebuah gereja Nice.
Para penyelidik di Prancis, Tunisia dan Italia sedang mencoba menentukan motif tersangka utama Ibrahim Issaoui.