"Makanya kami dikasih jalur lain. Makanya paspor saya tidak diambil KPK, paspor saya diambil protokol KKP," bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, Ali Ngabalin juga tak luput memuji Edhy Prabowo.
"Saya mengerti apa yang dilakukan Bapak Menteri untuk melakukan lobi internasional. Termasuk di Ocean Institute Hawaai Pacific University untuk kepentingan pengembangan KKP."
"Saya bilang, seumpama bapak perlu memanggil saya ke KPK, saya akan datang untuk menjelaskan ini dalam rangka mengungkap kebenaran yang terjadi," bebernya.
Najwa kemudian menimpali, Apakah ada upaya KPK membawa Anda?
"Saya tidak tahu siapa saja yang dibawa. Karena dari awal, daftar nama-nama yang mereka bawa dari KPK, siap-siapa yang akan dimintai keterangan sudah disiapkan."
"Tapi, karena sebagai teman dan sahabat, saya harus menemani Pak Edhy sampai dengan penyelesaian apa yang terjadi. Itu adalah komitmen persahabatan saya. Saya percaya, dia adalah orang yang baik."
"Saya tidak boleh membiarkan dia dalam kesulitan. Apa pun alasannya, saya harus menemani Pak Edhy," ucap Ali sembari suaranya terdengar sesengukan.
Najwa Shihab kemudian menegaskan, apakah Anda menangis karena terharu atau apa?
"Saya terharu. Saya mau bilang, ini orang kan menjalankan tugas negara, tugas pemerintah. Tapi saya percaya bahwa, KPK mengetahui itu. Dan sebagai seorang pemimpin dan Menteri, dia sangat koperatif, beliau bicara dengan KPK."
"Sebagai kawan dan sahabat, saya tidak bisa membiarkan dia sendiri. Minimal memberi motivasi, sebagai pemimpin kita tidak hanya merasakan situasi enak, tapi situasi begini kita harus hadir sebagai kawan dan sahabat," katanya.