Akan tetapi, ia mengatakan tidak ada kerusakan dari upaya peretasan, kata News1.
Minggu lalu, Microsoft mengatakan peretas yang bekerja untuk pemerintah Rusia dan Korea Utara telah mencoba membobol jaringan tujuh perusahaan farmasi dan peneliti vaksin di Korea Selatan, Kanada, Prancis, India, dan Amerika Serikat.
Mengutip The Guardians, meski tak disebutkan nama perusahaan, namun dikatakan bahwa sebagian besar memiliki kandidat vaksin dalam berbagai tahap uji klinis.
Sebagian besar upaya peretasan dirancang untuk mencuri informasi yang masuk dan detail orang lain yang terkait dengan perusahaan farmasi.
Salah satu usahanya, yakni menyamar sebagai perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia, anggota dua kelompok peretas Korea Utara berusaha mencuri informasi, tulis Tom Burt, wakil presiden Microsoft untuk keamanan dan kepercayaan pelanggan dalam postingan di sebuah blog minggu lalu.
“Mayoritas serangan ini diblokir oleh perlindungan keamanan yang dibangun di dalam produk kami,” tambah Burt.
“Kami telah memberi tahu semua organisasi yang menjadi target, dan jika serangan berhasil, kami menawarkan bantuan.”
Source | : | Tribunnews.com,Kontan.co.id,theguardian.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar