Meski ada kasus hukum terkait aturan ekspor benur, Luhut meminta jajarannya di KKP tetap fokus bekerja dan melayani masyarakat.
Ia mengaku sudah mempelajari dengan cermat regulasi yang mengizinkan ekspor benur. Baik nelayan maupun pengusaha eksportir, sudah sama-sama diuntungkan.
"Jadi, kalau dari permen (peraturan menteri) yang dibuat tidak ada yang salah. Sudah kita cek tadi. Semua itu dinikmati (hasilnya) oleh rakyat mengenai program ini. Tidak ada yang salah," ucap Luhut.
Edhy Prabowo Tersangka KPK
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Edhy sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait perizinan ekspor benur.
Selain Edhy, ada 6 orang yang juga jadi tersangka kasus dugaan suap penetapan izin ekspor benur ini.
Mereka antara lain staf khusus Menteri KKP, Safri; pengurus PT Aero Citra Karo (ACK), Siswadi; staf istri Menteri KKP, Ainul Faqih; Direktur PT Duta Putra Perkasa, Suharjito; staf khusus menteri sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, Andreau Pribadi Misata; dan Amiril Mukminin.
Diketahui, Edhy ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (25/11/2020).
Edhy ditangkap bersama istri dan sejumlah pejabat Kementerian KKP sepulangnya dari kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
Selain di Bandara Soekarno Hatta, KPK juga menangkap sejumlah pihak lain di Jakarta dan Depok.