Pada November lalu, gunung Merapi memperlihatkan peningkatan aktivitasnya.
Menurutnya sebagai juru kunci, ia juga bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi ini kepada masyarakat, serta mengimbau supaya berhati-hati dan waspada.
"Kami sebagai juru kunci mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaaan," ujar Mbah Asih.
Sebagai juru kunci penerus sang ayah, mbah Asih berkewajiban melaksanakan tugas dari Keraton Yogyakarta untuk melakukan Labuhan Merapi setahun sekali.
Labuhan Merapi sendiri diadakan setiap bulan Rajab dalam tanggalan Jawa.
Labuhan Merapi adalah acara spiritual dari Keraton Yogyakarta yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rejeki dan nikmat kehidupan kepada masyarakat, khususnya di sekitar Gunung Merapi.
Mbah Asih berperan untuk memimpin doa dalam ritual tersebut.
"Bersyukur dan memohon keselamatan kepada Allah, agar warga Merapi mendapat keselamatan dan rejeki yang banyak," ujar mbah Asih, menjelaskan kepada BBC News Indonesia via Kompas.com.
"Makanya kita harus selalu menjaga alam dan jangan sampai merusak, tidak boleh menebang kayu seenaknya, merusak pepohonan, tapi kita harus memelihara," kata mbah Asih kepada keluarganya yang berkumpul di teras rumah.
(*)
Source | : | Kompas.com,Gridhype.id |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar