GridHot.ID - Modus penipuan memang banyak macamnya.
Salah satunya dengan mengaku-ngaku sebagai prajurit TNI AL, seperti yang dilakukan oleh pria berinisial RY, asal Kampung Babakan RT 09 RW 04, Desa/Kecamatan Kabandungan.
Seorang korban, SY (19) warga Kampung Cibodas, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, nampak menceritakan kisahnya.Melansir TriunJabar.id, SY kenal dengan Marinir TNI AL gadungan yang mengaku berpangkat Koloner itu pada bulan September 2020.
Baca Juga: Nipunya Kebangetan! Masih 21 Tahun Ngaku Berpangkat Kolonel, Ini Motif RY Jadi Marinir Gadungan
Wanita yang baru keluar SLTA tahun 2019 itu mengatakan, setelah awal kenal RY langsung datang ke rumahnya mengajak menikah.Bahkan, RY menjanjikan akan membawa artis ternama Nikita Mirzani dan jaksa terkenal.
Karena, RY mengaku ibunya merupakan jaksa di wilayah Jakarta Timur dan mengaku bahwa ayahnya pemilik tambang batu bara di Kalimantan."Awal mulanya kan deket bulan September, pas waktu hubungannya dia serius, pertamanya katanya tunangan dulu aja, tapi pas bulan Oktober akhir dia bilang yaudah langsung nikah aja," ujarnya di Pos AL Palabuhanratu kepada wartawan, Senin (4/1/2021).
"Nah di sana itu kan udah ada perjanjian tanggal 14 November itu lamaran, dia mau bawa keluarganya, terus mau bawa Nikita Mirzani, sama kan dia ngakunya ibunya Jaksa di Jakarta Timur dan ayahnya pemilik tambang batu bara di Kalimantan. Dia katanya mau bawa Nikita Mirzani sama jaksa-jaksa yang terkenal kaya gitu," terangnya.Saat akan menerima lamaran, SY menuturkan, keluarganya sudah melakukan berbagai persiapan. Bahkan sampai membeli seekor sapi dan dua ekor kambing.Hal itu dilakukannya karena RY mengatakan akan datang membawa artis Nikita Mirzani dan rombongan jaksa ternama.Namun, sayang saat ditunggu RY tidak kunjung datang. Sampai nomor telepon RY tidak bisa dihubungi.
Baca Juga: Kicep di Hadapan Anggota TNI AL, Marinir Gadungan Modal Atribut Rp 800 Ribu dan Airsoft Gun Rusak Ditangkap, Danposal Palabuhanratu: Jangan Mudah Percaya dengan TNI yang Datang ke Kampung"Pas tanggal 14 kan wajar orang kampung, yang gak ada di ada-adain, kaya masakan, terus keluarga sudah pada kumpul, sodara sudah pada kumpul. Pas ditunggu gak dateng, dia alasannya katanya mau ke Geopark dulu, abis itu baru ke rumah saya, keluarga saya sudah beli satu ekor sapi, sama dua ekor kambing," katanya."Pas ditungguin dua hari gak ada, pasa tanggal 16 itu masih bisa dihubungin, pas tanggal 16 akhir itu udah gak aktif nomernya. Kita kan jadi was-was, kita ingin nanyain kebenarannya gimana," jelasnya.Sampai akhirnya, ia mencari RY ke Parungkuda (alamat diakui RY terhadap korban). Namun, nama RY tidak dikenal di lokasi tersebut.
"Kita maksain datang, saya diantar sama bibi saya, katanya kan dia ngomong punya rumah di Parungkuda dekat stasiun. Udah nanya juga ke RT RT nya kurang lebih disana lebih 1 jam gak ada katanya, gak ada namanya Randi," ujarnya.Karena tidak diketahui keberadaanya di Parungkuda, SY bergegas ke rumah saudaranya mencari keberadaan pelaku."Akhirnya kan jalan satu-satunya kita datang aja ke rumah saudaranya, kebetulan saya juga pernah diajak main kesana. Kebetulan di sana ada neneknya, dan disana saya tahu bahwa dia bukan anggota TNI dan dia juga pengangguran katanya belum kerja," jelasnya.