Menurut kepercayaan banyak orang, koper nuklir tersebut berisi sebuah tombol, atau perangkat untuk menjalankan nuklir secara instan.
Namun, fakta sebenarnya berlawanan dengan kepercayaan banyak orang tersebut.
Koper itu berisi alat komunikasi bagi presiden AS untuk memerintahkan penyerangan.
"Ada tiga sampai empat koper nuklir, satu untuk presiden, satu untuk wakil presiden dan satu lagi sebagai cadangan bagi para korban darurat," kata ilmuwan nuklir Stephen Schwartz kepada CNN.
"Pada tanggal 20 Januari, Tuan Trump kemungkinan besar akan membawa koper nuklir ke Florida," kata Schwartz.
"Dengan hanya Wakil Presiden Mike Pence yang tersisa di Washington DC, kecuali Kantor Militer Gedung Putih menyiapkan koper nuklir lain untuk Tuan Biden,"jelas Schwartz.
Selain koper nuklir, Presiden AS juga diberikan kode yang digunakan untuk mengidentifikasi saat menggunakan koper nuklir.
Perangkat yang berisi kode tersebut selalu dibawa oleh presiden AS dan otomatis akan habis masa berlakunya di akhir masa jabatan.
Menurut Konstitusi AS, Trump tetap memiliki koper nuklir sepenuhnya, sampai Biden dilantik pada siang hari pada 20 Januari.
"Tuan Trump masih memiliki koper nuklir sampai pukul 11:59, 59 detik pada tanggal 20 Januari," kata Schwartz.