"Rekan di Gedung Putih bertanggung jawab membawa koper nuklir kembali ke Washington DC setelah pukul 12 siang pada tanggal 20 Januari," imbuhnya.
Menurut Schwartz, untuk memastikan kelancaran transisi, Biden kemungkinan akan diberikan koper cadangan dan kode peluncuran baru pada pagi hari tanggal 20 Januari.
Yang bisa digunakan untuk instruksikan tentang cara memicu serangan nuklir.
Tetapi kode peluncuran ini tidak akan berlaku sampai jam 12 siang.
Sebaliknya, jika Trump mencoba memerintahkan serangan nuklir pada pukul 12:01, maka pesanan tersebut akan dibatalkan.
Menurut CNN, meski memiliki kewenangan penuh untuk memerintahkan serangan nuklir, presiden AS tidak bisa seenaknya menggunakan koper nuklir.
Presiden perlu menunjukkan target yang valid, alasan serangan itu.
Jika perintah yang diberikan tidak valid, Panglima Senjata Strategis akan mampu melawan perintah tersebut.
Jika presiden ngotot memberi perintah, Panglima hanya punya satu opsi untuk mundur.(*)