Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Usut Dugaan Bancakan Korupsi Bansos Eks Menteri Juliari Batubara, KPK Pakai Strategi 'Makan Bubur dari Pinggir', Begini Penjelasan Ali Fikri

Candra Mega Sari - Sabtu, 30 Januari 2021 | 09:13
Mantan Mensos Juliari Batubara menjalani pemeriksaan lanjutan kasus korupsi bansos Covid-19
TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA

Mantan Mensos Juliari Batubara menjalani pemeriksaan lanjutan kasus korupsi bansos Covid-19

Baca Juga: Juliari Batubara Disebut-sebut Bisa Dihukum Mati, Mahfud MD Buka Suara Soal Eksekusi Sang Mensos, Menko Polhukam Singgung Soal Syarat dalam Undang-undang

Menurut Ali, pihaknya tidak berpatokan pada keterangan satu orang saja. Bahkan, jika Juliari Batubara bungkam, pihaknya tidak akan tinggal diam tapi terus mencari alat bukti lain.

"Kami tidak berpatokan kepada keterangan terdakwa. Tapi alat bukti yang kami miliki. Seperti halnya makan bubur dari pinggir dulu," tambahnya.

Kasus dugaan korupsi bansos melibatkan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara dan 4 tersangka lainnya.

Ada dugaan bahwa uang hasil korupsi mengalir ke sejumlah politikus PDIP yaitu Ihsan Yunus dan Herman Herry.

Ihsan Yunus sudah dipanggil untuk diperiksa namun tidak datang.

Sedangkan, keempat tersangka lainnya dalam kasus ini adalah, pejabat pembuat komitmen di Kemensos Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, serta Ardian I M dan Harry Sidabuke selaku pihak swasta.

Berdasarkan temuan awal KPK, Juliari menerima Rp 10 ribu perpaket sembako dengan harga Rp 300 ribu.

Baca Juga: Namanya Dicatut dalam Proyek Bansos Juliari Batubara, Gibran Beri Bantahan Keras, Putra Sulung Jokowi: Saya Tidak Pernah Ikut-ikutan Soal Gituan

Namun menurut KPK, tak tertutup kemungkinan Juliari menerima lebih dari Rp 10 ribu. Total uang yang sudah diterima Juliari Rp 17 miliar.

Bukti sementara, Juliari menggunakan uang suap tersebut untuk keperluan pribadinya, seperti menyewa pesawat jet pribadi.

Selain itu, uang suap juga diduga dipergunakan untuk biaya pemenangan kepala daerah dalam Pilkada serentak 2020.

Halaman Selanjutnya

Source :Kompas.comKompas TV

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x