Pelaku yang mulanya mengaku menjual minyak tanah, menembak wajah R hingga mengalami luka cukup parah. Korban kemudian dirawat di Mimika.
Wayan belum bisa memastikan pelaku tergabung dalam kelompok mana. Namun menurutnya, ada 2 kelompok yang aktif di Intan Jaya.
"Kami belum tahu karena masih lidik. Tapi, di sini kelompoknya Undinus Kogoya dan Sabinus Waker yang terus berulah," kata dia.
Data dari Polda Papua mengatakan KKB beraksi sebanyak 49 kali di tujuh Kabupaten.
Dari jumlah itu, 23 aksi di antaranya dilakukan di Intan Jaya, 9 kali di Mimika, 8 kali di Nduga, 6 kali di Pegunungan Bintang dan 1 kali di Keerom.
Aksi KKB mengakibatkan 17 orang yang tewas. 12 orang di antaranya merupakan warga sipil, 4 anggota TNI dan 1 polisi.
Teror yang terus menerus dilancarkan KKB Papua bakal mengancam hilangnya 'aset' terbesar Bumi Cenderawasih.
Aset itu adalah generasi penerus yang kehilangan akses pendidikan karena masalah keamanan yang terganggu oleh teror KKB, khususnya di Intan Jaya dan Nduga.
Di dua wilayah tersebut, gangguan KKB terus berlangsung hingga membuat warga beserta anak-anaknya mengungsi ke wilayah lain.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua Christian Sohilat mengatakan, pemerintah harus segera berupaya melakukan penyelamatan atas persoalan konflik antara KKB dengan aparat keamanan.