Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kominfo Kelabakan, Heboh Link Konten Komik Porno di Buku Pelajaran Elektronik SMA: Kemendikbud Terkesan Setengah Hati Optimalkan Perannya

Nicolaus - Jumat, 12 Februari 2021 | 19:25
Ilustrasi penyebaran konten pornografi di sosial media
Shutterstock

Ilustrasi penyebaran konten pornografi di sosial media

Dia mengatakan Kemendikbud semestinya lebih berhati-hati dan selektif dalam membuat buku dan harus lebih ketat mengawasi konten buku yang beredar dan digunakan siswa/guru.

Baca Juga: 14 Detik Sosok Mirip Dirinya Terpampang Tanpa Busana, Akun Instagram Gabriella Larasati Diserbu Netizen, Buat Hastag 'PemersatuBangsa' untuk Sindiran

"Peristiwa seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi," kata dia.P2G menduga buku bermuatan situs porno tersebut nggak cuman tersebar dan digunakan siswa-siswi di wilayah Jawa Barat saja, tapi berpotensi sudah tersebar ke wilayah lain sebab buku tersebut dijual secara umum/bebas serta bisa diperoleh dari toko-toko buku.

Baca Juga: Terungkap Gara-gara Secangkir Kopi, Pelaku Pembunuhan Dalang Ki Anom Subekti Bikin Putra Korbannya Tak Menyangka: Saya Kenal dengan Dia

Selain itu P2G juga meminta kepada para guru dan kepala sekolah lebih selektif dalam memutuskan penggunaan buku-buku pelajaran siswa di sekolah.

Kemdikbud sebelumnya telah menyediakan e-book, tapi P2G menilai penggunaan buku/e-book pelajaran sekolah yang dicetak resmi oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud belum optimal.

"Kemendikbud terkesan setengah hati mengoptimalkan peran Puskurbuk sejauh ini," kata Satriwan.

Baca Juga: Pantas Sebut Dirinya Aset Keluarga, Ayu Ting Ting Ternyata Pernah Disindir Umi Kalsum Gara-gara Kurangi Jadwal Kerja: Lu Nyantai Aja, Udah Kaya?

Selektif dalam membeli buku

Lalu bagi orang tua, dia perpesan agar mereka tetap peduli dan selektif dalam membeli atau menggunakan buku pelajaran.

Para orang tua juga bisa sama-sama memantau isi buku yang dipakai anaknya belajar. "Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali," jelasnya.

Mengutip Kompas.tv, Kamis (11/2/2021), Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, menjelaskan pihaknya akan segera mengirimkan surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementrian Komunikasi dan Informatika, untuk menutup dan memblokir situs tersebut.

Source :Kompas.comKompasTV

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x