Dia mengatakan Kemendikbud semestinya lebih berhati-hati dan selektif dalam membuat buku dan harus lebih ketat mengawasi konten buku yang beredar dan digunakan siswa/guru.
"Peristiwa seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi," kata dia.P2G menduga buku bermuatan situs porno tersebut nggak cuman tersebar dan digunakan siswa-siswi di wilayah Jawa Barat saja, tapi berpotensi sudah tersebar ke wilayah lain sebab buku tersebut dijual secara umum/bebas serta bisa diperoleh dari toko-toko buku.
Selain itu P2G juga meminta kepada para guru dan kepala sekolah lebih selektif dalam memutuskan penggunaan buku-buku pelajaran siswa di sekolah.
Kemdikbud sebelumnya telah menyediakan e-book, tapi P2G menilai penggunaan buku/e-book pelajaran sekolah yang dicetak resmi oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud belum optimal.
"Kemendikbud terkesan setengah hati mengoptimalkan peran Puskurbuk sejauh ini," kata Satriwan.
Selektif dalam membeli buku
Lalu bagi orang tua, dia perpesan agar mereka tetap peduli dan selektif dalam membeli atau menggunakan buku pelajaran.
Para orang tua juga bisa sama-sama memantau isi buku yang dipakai anaknya belajar. "Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali," jelasnya.
Mengutip Kompas.tv, Kamis (11/2/2021), Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, menjelaskan pihaknya akan segera mengirimkan surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementrian Komunikasi dan Informatika, untuk menutup dan memblokir situs tersebut.