Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Junta Militer Makin Ganas Lancarkan Kudeta, Amerika Kini Tak Segan Lagi Turun Tangan, Blokir Akses Kementerian dan Bisnis Militer Myanmar

Nicolaus - Sabtu, 06 Maret 2021 | 17:25
Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.
theguardian

Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.

"Langkah-langkah komprehensif dan terasah, termasuk embargo senjata global, sangat penting untuk mencegah penjualan senjata dan teknologi yang akan memungkinkan militer untuk memastikan aturan brutal mereka," katanya.

Namun langkah-langkah itu diperkirakan akan memiliki dampak terbatas karena Amerika Serikat mengirimkan sedikit ke Myanmar setiap tahun dan entitas itu bukan importir utama.

"Volume perdagangan kecil sehingga dampaknya tidak akan begitu besar," kata William Reinsch, mantan pejabat Departemen Perdagangan.

Baca Juga: Ogah Kalah dari Istrinya yang Tampil Mempesona di Rapat Perdana, Gibran Kepergok Gunakan Sweatshirt Yankees Cetar Ala Hypebeast Saat Mider Projo, Segini Harganya...

"Dampak yang lebih besar adalah mengejar aset keuangan para pemimpin militer otak kudeta," jelasnya.

Reinsch mengatakan daftar itu "akan mempersulit entitas-entitas itu untuk mendapatkan teknologi yang akan memperkuat militer dan barang-barang lain yang mungkin mereka inginkan."

Pemerintah AS belum mengerahkan sanksi terberatnya terhadap konglomerat militer, salah satu yang akan memblokir semua transaksi dengan warga AS dan pada dasarnya menendang perusahaan yang ditunjuk keluar dari sistem perbankan AS.

Sebagaimana diketahui polisi membubarkan demonstrasi dengan gas air mata dan tembakan di beberapa kota di seluruh negeri.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya 54 orang telah tewas sejak kudeta.

Baca Juga: Ketampanannya Sampai Buat Glenca Chysara Terpikat, Ikbal Fauzi Asisten Aldebaran Punya Ketampanan yang Tak Kalah Saing dengan Arya Saloka, Mantan Anak Pesantren yang Sudah Mondar-mandir di Sinetron TV

Sementara lebih dari 1.700 orang telah ditangkap, termasuk 29 wartawan.

Presiden Joe Biden bulan lalu menggulirkan sanksi terhadap Myanmar, pada mereka yang bertanggung jawab atas kudeta pemerintahan yang dipimpin sipil di negara Asia Tenggara itu, termasuk menteri pertahanan dan tiga perusahaan di sektor giok dan permata. (*)

Source : tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x