"Nasabah yang lain saya kurang tahu jumlahnya, tapi tentu semua nasabah tidak bisa menarik dana yang disimpan di BMT Taruna Sejahtera," ungkapnya.
Dia mengatakan telah mengirim somasi ke BMT Taruna Sejahtera sejak Oktober 2020, namun hingga saat ini tidak pernah direspon.
Bramedika mengatakan, "Nasabah selalu diberi janji-janji uangnya akan dikembalikan setelah BMT menjual aset. Tapi juga hingga saat ini tidak terealisasi."
Dijelaskan, saat bertemu CEO BMT Taruna Sejahtera Yahsun, ada pengakuan uang digunakan untuk membeli aset dan mengembangkan usaha.
"Namun ternyata tidak sesuai dengan harapan hingga berimplikasi ke nasabah," terangnya.
Sementara, perwakilan 10 nasabah, Mansuri mengatakan total uang yang disimpan mencapai Rp 1 miliar.
"Sejak Maret tahun lalu kami hanya mendapat janji. Kami hanya berharap agar uang kami bisa kembali," ungkapnya.
CEO BMT Taruna Sejahtera Yahsun mengatakan saat ini memang mengalami kesulitan keuangan.
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar