"Kita awali tes pagi hari pukul 07.00 tes tertulis di RSPAD ada dua macam alat tes dan kita koreksi dan pemeriksaan wawancara, kurang lebih 4 jam dengan pemohon," kata Bagus.
Menurut Bagus, Aprilia Manganang memang sejak lahir telah mengidentifikasi diri sebagai perempuan, hanya saja sejak SMP ia sempat ragu atas kondisinya.
Karena ketika itu ia tidak sama dengan teman wanitanya, salah satunya haid.
Bahkan sejak 2016 sejak masuk ke TNI AD Aprilia Manganang juga mengidentifikasi diri sebagai perempuan.
Dirinya mengaku tertekan saat menjadi atlet volli, dimana banyak sorakan yang diberikan kepadanya saat itu.
"Saat terlahir ini membuat dia tertekan karena lingkungannya yang ada, apalagi saat atlet dia juga menjadi sorakan, dan itu tertekan, tekanan ini membuat kebingungan," ujarnya.
Secara keseluruhan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter kejiwaan, jika anotomi Aprilia Manganang secara garis besar merupakan seorang laki-laki.
"Saya sudah mendapatkan data anatomi bahwa tim dokter menyatakan pemohon gendernya mengarah anotomi laki-laki," ucapnya.
Mantan atlet voli putri Indonesia, Aprilia Manganang baru saja diumumkan bahwa dirinya berjenis kelamin laki-laki.
Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Dari (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Selasa (9/3/2021) usai Aprilia menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Setelah pengumuman tersebut, masalah yang diprediksi bakal timbul yakni protes dari negara-negara ASEAN khususnya.
Seperti diketahui, Aprilia yang juga anggota TNI itu telah membela Timnas voli Putri dia SEA Games 2013, 2015 dan 2017.
Saat membela Timnas Voli Putri Aprilia menorehkan prestasi yakni medali perunggu SEA Games 2013 Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura dan medali perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia.
“Ini kan peristiwa ini beberapa hari. Sampai sekarang belum ada protes dari negara lain terkait kejuaraan internasional. Lihat perkembangannya. Waktu SEA games yang lalu, Singapura (2015) seluruh tim menerima keputusan panitia,” kata Ketua Bidang III Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S Surkatty, Kamis (11/3/2021).
“Jadi Untuk antisipasi, posisi menunggu. Apabila ada protes atau apa, kita akan berbicara dengan KOI dan panitia SEA Games, badan asia untuk olahraga,” jelasnya.
Hanny meyakini apa yang kini dialami Aprilia bukan lah kesengajaan. Terlebih sejak dilahirkan Aprilia adalah seorang wanita.
Bahkan Aprilia juga dinyatakan wanita pada pemeriksaan sebelum ikut SEA Games.
“April tidak ada faktor kesengajaan. Dia tidak tahu sebenarnya laki. Dari lahir, keluarga, dokumen negara, yakin dia perempuan. Itu dia sendiri tidak tahu,” kata Hanny.
“Kemudian April waktu di SEA Games di Singapura yang menentukan bukan kita atau negara lain, tapi panitia SEA games. Keabsahan dari panitia. Sehingga kita yakin dia perempuan,” pungkasnya.
Hanny melanjutkan apa yang dialami Aprilia baru kali pertama terjadi di dunia olahraga dan apabila ada protes, maka akan jadi pembelajaran baru.
(*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar