Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dulunya Pernah Tangkap Teroris Imam Samudra, Ini Sosok Kepala Densus 88 Marthinus Hukom, Perwira Polri yang Diperintahkan Kapolri Listyo Sigit Turun Langsung Tangani Bom Gereja di Makassar

Desy Kurniasari - Senin, 29 Maret 2021 | 17:42
Brigjen Pol Marthinus Hukom, Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri
via surya.co.id

Brigjen Pol Marthinus Hukom, Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri

Yoga sendiri berperan menggantikan Andi Baso, sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.

Menurut Dedi, Saefullah berencana mengirimkan uang kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina, untuk nantinya dikirim ke Indonesia.

Baca Juga: Dulu Nyawa Ayahnya Dicabut Tim Gabungan TNI Polri dengan Timah Panas, Anak Santoso Teroris Pemimpin MIT Pilih Tewas di Hadapan Satgas dengan Meledakkan Diri, Perannya Tak Kalah Mengerikan dari Bapaknya

Saefullah juga disebut sebagai orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang berencana berangkat ke Khorasan Afghanistan.

Namun, mereka dideportasi dari Bangkok dan kemudian ditangkap Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan.

Mabes Polri mengatakan Saefullah alias Daniel alias Chaniago, mastermind kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia, mendapatkan aliran dana dari luar negeri guna melakukan aksi terorisme.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Saefullah mendapatkan aliran dana dari 12 oknum berbeda, yang ditransfer dari lima negara berbeda pula.

"Saudara Saeful ini menerima beberapa aliran dana, ini aliran dana dari negara Trinidad Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Baku Tembak di Wilayah Salubanga, Satgas Madago Raya Berhasil Lukai 2 Anggota Ali Kalora, Brigjen TNI Farid Makruf: Mereka Lempar Bom Lontong

Ia menyebut Saefullah tercatat mulai mendapatkan aliran dana tersebut dalam kurun waktu Maret 2016 hingga September 2017.

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, adapun dana yang terkumpul $ 28.921.89 atau Rp 413.169.857 yang ditransfer melalui Western Union.

"Seluruhnya terkumpul Rp413.169.857,-. Mereka menggunakan sistem aliran dana western union," ucapnya.

Source :Surya.co.idKompas TV

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x