GridHot.ID - Sebuah aksi penganiayaan dialami oleh seorang perawat di rumah sakit swasta di Palembang, Sumatera Selatan.
Aksi penganiayaan itu sempat terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.
Melansir Tribunnews.com, dalam video berdurasi 35 detik yang beredar, tampak seorang pria menggunakan topi putih dan baju kaos merah menarik rambut korban.
Si perawat sendiri terlihat dijambak rambutnya dan dipukuli wajah.
Ada juga beberapa orang yang berusaha melerai dan memisahkan.
Kejadian tersebut sontak membuat heboh di RS tersebut hingga mengundang perhatian petugas lainya yang langsung melerai penganiayaan tersebut.
Perawat yang menjadi korban diketahui berinisial CRS (28).
Korban telah membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4/2021).
Dilansir dari WARTAKOTALIVE.COM, viral di media sosial (medsos), video penampakan polisi jemput terduga pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, Jumat (16/4/2021).
Tampak dalam video penampakan terduga penganiaya perawat RS Siloam Palembang dijemput polisi di sebuah rumah.
Diketahui, video terduga pelaku penganiayaan perawat RS Siloam dijemput polisi diunggah oleh akun Instagram Lambe Turah di @lambe_turah.
Dikutip Wartakotalive.com hari ini, terunggahnya video polisi jemput terduga pelaku penganiayaan perawat saat itu ramai disaksikan warga sekitar.
View this post on Instagram
"Gercep...
Langsung di jemput neh gaes...." tulis akun Instagram @lambe_turah.
Tak ayal adanya video ini menjadi perhatian sejumlah warganet.
Beberapa warganet langsung merespon terkait penjemputan terduga pelaku penganiayaan perawat RS Siloam itu.
@aviwittri: Panik ga ? Panik lah masa engga
@hendra.fer: Botak doang ga bikin podcast
@sasyachi: Kawal sampe rebesss
@muklas_ad: Black list aja keluarganya biar klo berobat ke luar negri
Penyebab Keluarga Pasien Aniaya Perawat RS Siloam
Insiden perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang dianiaya keluarga pasien viral di media sosial (medsos).
Namun, apa penyebab keluarga pasien aniaya perawat RS Siloam Palembang sampai korban alami mata memar hingga bibirnya bengkak?
Soal penyebab perawat dianiaya keluarga pasien di RS Siloam Sriwijaya dijelaskan Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.
Diketahui, Christina Ramauli S (28) seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, jadi korban penganiayaan oleh orang tua pasien.
Christina Ramauli merupakan warga di Komplek Griya Sukajadi Permai, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.
Insiden dugaan menjadi korban penganiayaan seorang pria keluarga pasien yang dirawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang ini, terjadi pada Kamis (15/4/2021).
Pasca mengalami tindakan penganiayaan tersebut, Christina Ramauli telah melapor ke Polrestabes Palembang.
Laporan penganiayaan tersebut dibenarkan langsung oleh Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.
Menurut Kompol M Abdullah, jika anak terlapor ini merupakan pasien di RS Siloam Sriwijaya Palembang saat itu.
Terlapor Jason tak senang diduga korban tidak benar pada saat melepaskan infus di tangan anaknya lalu terlapor marah.
Terlapor kemudian memanggil korban untuk mendatangi kamar tempat anaknya di rawat.
Korban kemudian menemui terlapor yang saat itu bersama teman korban lainnya.
Setibanya di kamar tempat anak terlapor dirawat, teman-teman korban disuruh terlapor untuk keluar meninggalkan korban sendirian.
"Namun teman korban tidak mau keluar," Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).
Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.
Belum sempat korban menjawab terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.
Teman korban yang melihat aksi itu mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.
Melihat kerubutan makin menjadi petugas keamanan di TKP mencoba melerai.
"Korban kemudian dibawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara korban dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," katanya.
Kemudian korban berhasil keluar dan selanjutnya korban dibawa ke ruang emergency.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.
View this post on Instagram
Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang Dr Bona Fernando: Arogan
Kejadian perawat dianiaya keluarga pasien ditanggapi oleh Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang Dr Bona Fernando.
Menurut Dr Bona Fernando, aksi penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang oleh orang tua pasien itu arogan.
Maka itu, papar Dr Bona Fernando, sangat disayangkan aksi arogan keluarga pasien aniaya perawat RS Siloam Palembang tersebut.
Diketahui, kasus penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang menjadi viral di media sosial Instagram.
Di video tersebut terlihat dugaan penganiayaan terjadi di RS Siloam di ruangan IPD 6 di Kamar 6026, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Kamis (15/4/2021) sekira pukul 13.40 WIB.
Terlihat seorang pria yang menganiaya korban menggunakan topi putih dan baju koas merah tengah menarik rambut korban.
Kejadian tersebut sontak membuat heboh di RS tersebut hingga mengundang perhatian petugas lainya yang langsung melerai penganiayaan tersebut.
Korban berinisial, CRS (28).
Korban telah membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.
"Intinya kami dari Siloam sangat menyesali perbuatan arogan orang tua pasien tersebut terhadap perawat kami," ujarnya singkat saat dihubungi.
Saat Tribunsumsel.com.mencoba konfirmasi langsung ke RS pihak rumah sakit belum bisa berikan penjelasan secara langsung.
"Nanti kita kabari lagi karena pihak RS masih menunggu klarifikasi lagi dan akan kita sampaikan secepatnya," ujar salah satu petugas bagian humas di RS Siloam.
Sebelumnya, CRS (28) seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, diduga menjadi korban penganiayaan seorang pria keluarga pasien yang tengah dirawat di RS swasta tersebut, Kamis (15/4/2021).
Pasca mengalami tindakan penganiayaan tersebut, CRS telah melapor ke Polrestabes Palembang.
Laporan tersebut dibenarkan Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.
Kompol M Abdullah mengatakan anak terlapor merupakan pasien di RS tersebut.
Terlapor J tidak senang diduga korban tidak benar pada saat melepaskan infus di tangan anaknya lalu terlapor marah.
Terlapor kemudian memanggil korban untuk mendatangi kamar tempat anaknya di rawat.
Korban kemudian menemui terlapor bersama teman korban lainnya.
Setibanya di kamar tempat anak terlapor dirawat, teman-teman korban di suruh terlapor untuk keluar meninggalkan korban sendirian.
"Namun teman korban tidak mau keluar," Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).
Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.
Belum sempat korban menjawab terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.
Teman korban yang melihat aksi itu mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.
Melihat kerubutan makin menjadi petugas keamanan di TKP mencoba melerai.
"Korban kemudian dibawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara korban dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," katanya.
Kemudian korban berhasil keluar dan selanjutnya korban dibawa ke ruang emergency.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.
Perawat RS Siloam Sempat Berlutut
Insiden perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang dianiaya keluarga pasien viral di media sosial (medsos).
Bahkan, detik-detik penganiayaan perawat, sempat pelaku tendang keras perut perawat RS Siloam Palembang.
Kejadian tersebut saat sang perawat RS Siloam berlutut ke pelaku penganiyaan agar tidak dimarahi dan dipukuli.
Diketahui, J, inisial pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang ini pun menjadi sorotan publik.
Dalam laporannya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, CRS ke petugas sebut sempat berlutut ke pelaku agar mau memaafkannya dan tidak lagi memukulnya.
Namun terlapor tetap saja marah dan menendang perut korban.
Melihat aksi tersebut saksi yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mencoba memisahkan.
Sebelumnya diberitakan, CRS (28) seorang perawat RS Siloamjadi korban penganiayaan membuat laporan di Polrestabes Palembang.
Laporan tersebut dibenarkan Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.
Kompol M Abdullah mengatakan, anak terlapor merupakan pasian di RS tersebut.
Karena terlapor Jason tidak senang diduga korban tidak benar pada saat melepaskan infus di tangan anaknya lalu terlapor marah.
Terlapor kemudian memanggil korban untuk mendatangi kamar diamana tempat anaknya di rawat.
Korban kemudian menemui terlapor bersama teman korban lainnya.
Setibanya di kamar tempat anak terlapor di rawat, teman-teman korban di suruh terlapor untuk keluar meninggalkan korban sendirian.
"Namun teman korban tidak mau keluar," ujar Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).
Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.
Belum sempat korban menjawab terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.
Teman korban yang melihat aksi itu mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.
Melihat keributan makin menjadi petugas keamanan di TKP mencoba melerai.
"Korban kemudian di bawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara terlapor dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," katanya.
Kemudian korban berhasil keluar dan selanjutnya korban di bawa ke ruang emergency.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.(*)
Source | : | Tribunnews.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar