Mereka menciptakan pekerjaan dengan menjadi wirausaha dan pemilik bisnis, mempertaruhkan hidup sebagai para penanggap pertama atau first responder, mengajar di sekolah, melayani sebagai pegawai negeri yang berdedikasi di seluruh negara, dan memainkan peran utama dalam perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan ras dan keadilan sosial.
Namun demikian, Muslim Amerika masih menjadi target perundungan, kefanatikan, dan kejahatan bermotif kebencian.
Prasangka dan serangan ini salah. Tidak bisa diterima.
Dan harus dihentikan. Tidak ada satu orang pun di Amerika yang hidup terus dalam ketakutan untuk menjalankan keyakinannya.
Dan pemerintahan saya akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi hak dan keselamatan semua orang.
Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya bangga dapat mengakhiri larangan perjalanan bagi Muslim yang memalukan, dan saya akan terus membela hak asasi manusia di mana pun, termasuk Uyghur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim di seluruh dunia.
Saat kita mengenang mereka yang telah pergi sejak Ramadan silam, kita mengharapkan hari esok yang lebih cerah. Kitab suci Al-Qur’an mengingatkan kita bahwa, “Tuhan adalah cahaya langit dan bumi,” yang menuntun kita keluar dari kegelapan menuju cahaya terang.
Meskipun aktivitas Ramadan di Gedung Putih akan diadakan secara virtual, saya dan Jill bersemangat untuk kembali mengadakan perayaan Idul Fitri di Gedung Putih secara langsung, inshaa Allah.(*)
Source | : | Tribunnews.com,Intisari Online |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar