"Aisyah itu anaknya pintar, gak nakal, aktif mudah bergaul. Rajin juga ngaji.
Saya tahunya dia di rumah mbahnya Congkrang karena lama gak kelihatan sepedaan.
Ya gak ada curiga sama sekali," ujarnya kepada tribunjateng.com, Rabu (19/5/2021) malam di rumahnya.
Sementara ketua RT 2 RW 3 Dusun Paponan, Mustakim mengatakan, korban setahunya tidak nakal, sebagaimana yang disangkakan keterangan tersangka dukun.
Korban Aisyah justru dikenal sebagai anak yang ramah dan rajin mengaji.
Menurutnya, korban juga tidak pernah bertindak kekerasan terhadap teman-temannya, sehingga mempunyai banyak teman.
Selain itu, Mustakim menilai bahwa orangtua korban dikenal sebagai keluarga yang mudah seserawung dengan para tetangga.
Keduanya juga dikenal baik banyak orang, sering ikut dalam kegiatan warga termasuk jamaah salat di musala, tahlil bersama, dan kegiatan sosial RT setempat.
Sang ayah korban, Marsidi juga dikenal sebagai pekerja yang ulet.