“I then realized and understood that someone had lied to me along the way,” ujar mantan tentara Israel tersebut.
Dari pekerjaan menjadi tentara pengaman, ia merasa tak melindungi siapapun.
Ia juga merasa tidak membantu siapapun atau merasa lebih aman.
Pada kenyataannya, saat itu ia justru merasa dirinya adalah seorang teroris untuk orang lain.
“I feel like I've been terrorizing people,” ungkapnya.
Eran mengungkapkan saat menjadi tentara Israel ia merasa batasan antara kebaikan dan keburukan yang dipelajari saat anak-anak untuk menjadi sisi baik saat itu telah hancur.
Eran menyadari pekerjaan sebagai tentara Israel tak lain merupakan menjadi teroris.
Dengan pekerjaan itu ia menakut-nakuti orang lain agar mereka tidak berpikir untuk melawan para pemukim atau tentara Israel.
Eran mengungkapkan itulah misi utama tentara Israel.
Tentara Israel memastikan rasa takut pada hati-hati penduduk Palestina terus tertanam.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar