Demikian, pengakuan mantan tentara Israel ini diungkapkan dalam wawancara yang diunggah di Cordova Media pada 2018 lalu.
Wawancara pengakuan mantan tentara Israel, Eran Efrati ini kembali mengemuka seiring dengan memanasnya kembali konflik Israel dan Palestina sejak akhir Ramadan tahun ini.
Israel dan Hamas Palestina saling serang setelah konflik persidangan penduduk Palestina di Sheikh Jarrah berada di Mahkamah Agung Israel.
Dalam konflik tersebut, warga Sheikh Jarrah harus terusir dari rumahnya karena pemukim yahudi dan agresi militer Israel.
Kemudian warga Sheikh Jarrah melakukan aksi solidaritas berharap menunda putusan dari sengketa tanah pemukiman di Yerusalem Timur tersebut.
Naas, tragedi itu memuncak ketika polisi Israel yang mereka sebut IOF (Israeli Occupation Forces) mulai menyerang warga Palestina di komplek Masjid Al Aqsa di akhir bulan Ramadan.
Para polisi Israel bahkan melakukan aksi serangan tersebut saat warga Palestina sedang melaksanakan ibadah salat tarawih.
Singkat cerita, sejak saat itu bentrok antara polisi Israel dan warga Palestina tak terhindarkan hingga berakhir saling serang melayangkan rudal.
Militer Israel kembali melakukan serangan udara rudal Israel ke jalur Gaza.
Begitu juga dengan Hamas Palestina yang berusaha mengimbangi serangan tersebut.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar