Tono menceritakan pada tahun 2002 dia pulang ke Boyolali dan bekerja sebagai tukang tambal ban di Pasar Nepen, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Penghasilan dari pekerjaan dirinya sebagai supir hingga tukang tambal ban ia tabung untuk bisa naik haji.
"Namun, tahun 2009 saya dan istri mengalami kecelakaan yang membuat salah satu kaki istri saya patah tulang," ujar Tono.
Tono mengatakan, pasca kecelakaan itu, istrinya harus menjalani operasi pemasangan pen pada tulang kakinya.
Hal ini membuat, Tono tak berani membawa istrinya, dan dirinya mendaftarkan dirinya untuk naik haji di tahun 2010.
"10 tahun kemudian, Alhamdulillah saya dipanggil untuk melakukan manasik dan persiapan untuk berangkat haji," kata Tono.
Meski dirinya sudah dipanggil untuk mempersiapkan naik haji, namun keberangkatannya ditunda karena pandemi Covid-19 memasuki Indonesia.
Penundaan dirinya untuk berangkat naik haji kembali terulang di tahun 2021, karena Kemenag RI kembali menunda pemberkatan Haji dari Indonesia.
Komentar