"Kami mengutuk laporan RRT yang menggunakan vaksin sebagai alat pemaksaan di seluruh dunia, termasuk di Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Dia merujuk pada China dengan inisial nama resminya, Republik Rakyat China.
"Vaksin penyelamat nyawa tidak boleh digunakan sebagai alat tekanan politik," katanya.
"Kami mengutuk keras segala upaya untuk mengikat penyediaan vaksin dengan kondisi atau bantuan politik atau ekonomi," tambahnya.
"Sebaliknya, Amerika Serikat bangga baru saja mengirimkan 2 juta dosis Moderna vaksin ke Ukraina, tanpa pamrih," tambah juru bicara itu.
Evelyn Farkas, yang merupakan wakil asisten menteri pertahanan AS untuk Rusia, Ukraina dan Eurasia dari 2012 hingga 2015, mengatakan Ukraina tidak naif tentang China.
Meskipun ada ketidakpuasan dengan Washington atas pipa gas Nord Stream 2 Rusia.
"Saya tidak berpikir mereka ingin meningkatkan ketegangan apapun yang ada di tingkat resmi saat ini," ujarnya.
"Itu tidak masuk akal bagi Ukraina," tambahnya.