Gridhot.ID - Perjuangan kemerdekaan Indonesia menyimpan banyak sejarah yang tak bisa dilupakan.
Dimana pada jaman perjuangan semua rakyat Indonesia bersatu untuk memperoleh kemerdekaan.
Ternyata tak hanya masyarakat Indonesia saja, ada peran orang-orang luar Indonesia yang turut mengupayakan kemerdekaan.
Baca Juga: Nggak Main-main, Inilah Taksiran Kerugian Ayu Ting Jika Benar-benar Diblakclist dari TV
Dilansir dari Gridhot.ID sebelumnya, salah satu sosoknya adalah Tang Kim Teng atau yang biasa disapa Kim Teng.
Kim Teng merupakan salah satu pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia berlatar belakang etnis Tionghoa.
Saat berjuang meraih kemerdekaan Indonesia, Kim Teng bahkan harus kucing-kucingan dengan kapal patroli Belanda demi bisa menyelundupkan senjata dan perbekalan ke Indonesia.
"Kim Teng berulang kali berhasil menyelundupkan senjata dari Singapura ke Pekanbaru," tulis Iwan Santosa dalam bukunya yang berjudul Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran sejak Nusantara Sampai Indonesia.
Meskipun lahir di Singapura, Kim Teng tetap rela berjuang untuk Indonesia.
Dalam bukunya, wartawan Kompas tersebut menuliskan bahwa perjuangan Kim Teng berawal dari ajakan sahabatnya.
Dua sahabatnya, yakni Tan Teng Hun dan Hasan Basri, meminta Kim Teng untuk membantu perjuangan Indonesia. Kim Teng kemudian menjadi anak buah Letnan Satu (Lettu) RA Priodipuro di Resimen IV Riau.
Selama bertugas, Kim Teng mengurusi soal perbekalan, antara lain amunisi, bahan peledak, senjata, pakaian tentara, dan kebutuhan anggota lainnya.
Tak hanya itu, ia juga bertugas sebagai mata-mata Indonesia.
Tantangan
Kim Teng mengalami kesulitan ketika Agresi Militer I dan II Belanda berlangsung.
Untuk dapat lolos dari penjagaan Belanda di perairan rute Riau-Singapura, Kim Teng harus menyamar sebagai pedagang.
Baca Juga: Jadi Poin Plus Calon Mantu Idaman Orang Tuanya, Rizky Billar Ungkap Alasannya Kepincut Lesti Kejora
Suatu ketika, dia hampir tertangkap basah membawa senjata yang disembunyikan dalam tumpukan garam curah.
Beruntung, Kim Teng terselamatkan dengan sepucuk surat pengantar sehingga kapalnya tidak jadi digeledah.
"Isi kapal nyaris digeledah, kalau saja kapal itu tidak membawa surat pengantar Konsul Belanda di Singapura," tulis Iwan.
Bukan hanya sekali. Kim Teng diketahui beberapa kali harus berhadapan dengan Angkatan Laut Belanda, yaitu pengawal pantai RP Belanda dan P-8 Kapal Perusak di perairan Selat Malaka.
Kegigihannya itu pun membuat Kim Teng semakin mendapat kepercayaan dari rekan seperjuangannya.
Setelah masa perjuangan usai, Kim Teng membuka kedai kopi yang kini menjadi salah satu kuliner populer di Pekanbaru, Riau.
Saat ini, Kedai Kopi Kim Teng menjadi salah satu tujuan wisata kuliner yang terkenal dan dianggap harus dikunjungi jika berwisata di Pekanbaru, Riau.(*)
Baca Juga: Omeli Rafathar di Depan Muka Nagita Slavina, Mbak Lala Malah Tuai Pujian Gara-gara Hal Ini
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar