Oleh karenanya, Kim Kuk-song melarikan diri pada tahun 2014, dan sejak itu dia tinggal di Seoul dan bekerja untuk intelijen Korea Selatan.
Dalam ceritanya, Kim Kuk-song menggambarkan seorang pemimpin Korea Utara yang putus asa untuk menghasilkan uang dengan segala cara.
Mulai dari transaksi narkoba hingga penjualan senjata di Timur Tengah dan Afrika.
Dia juga memberi tahu BBC tentang beberapa rahasia Korea Utara. Termasuk mengirim pembunuh untuk membunuh kritik negara.
Sebuah 'satuan tugas teror'
Korea Utara membentuk agen mata-mata baru yang disebut Biro Umum Pengintaian pada tahun 2009.
Tahun itu tepat saat Kim Jong-Un dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya, yang menderita stroke.
Kepala biro itu adalah Kim Yong-chol, yang tetap menjadi salah satu pembantu pemimpin Korea Utara yang paling dipercaya.
Komentar