Pada 2017, Nur Sajat mengumumkan bahwa secara fisik, dia sudah sepenuhnya menjadi seorang perempuan, dan mengunggah keterangan dari dokter untuk mendukung pernyataannya.
Namun, pihak berwenang memutuskan untuk melakukan penyelidikan. JAKIM, Departemen Pembangunan Islam, mengatakan hal itu harus dibuktikan bahwa dia terlahir sebagai interseks. Mereka menawarkan untuk membantu Nur Sajat dengan apa yang disebut "kebingungan gender".
Nur Sajat makin menjadi sorotan dan kontroversial setelah ia mempublikasi foto-foto menggunakan mukena bersama keluarganya saat umrah ke Mekah, akhir tahun lalu. Hal ini memancing kritik dari kalangan Muslim konservatif.
Nur Sajat kemudian meminta maaf karena telah membuat kegaduhan, tapi kurang dari setahun kemudian dia menghadapi tuntutan pidana.
"Ketika saya berada di Tanah Suci, saya bertanya pada diri saya sendiri. Mungkin ada alasan bagaimana saya dilahirkan? kata Nur Sajat.
"Sebagai seorang transpuan, dan Muslim, saya yakin saya punya hak untuk mengekspresikan agama saya dengan cara saya sendiri. Tak ada alasan bagi mereka untuk menghukum saya, seolah-olah mereka sedang melakukan pekerjaan Tuhan."
BBC telah mengajukan pertanyaan kepada Departemen urusan Agama Malaysia untuk menanggapi kasus Nur Sajat, tapi tak ada respons.
Pada September lalu, Menteri urusan Agama, Idris Ahmad mengatakan, "Jika dia ingin kembali kepada kita, mengakui kesalahan, bila dia ingin kembali ke wujud aslinya, itu tidak masalah. Kita tidak akan menghukumnya, kita hanya ingin mendidiknya."
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar