India dulunya memiliki ekonomi informal yang besar, sebesar 93% tahun 2014, tapi angka ini turun kurang dari seperlima ekonomi negara tersebut.
Ada pandangan bahwa ekonomi informal Indonesia yang besar membuat Indonesia tahan banting terhadap krisis global.
Namun sektor informal punya kekurangannya.
Pertama, pebisnis informal tidak dianggap dekat dengan bank dan mudah meminjam dari bank, serta biasanya kurang bisa menerima bantuan pemerintah.
Laporan tahun 2016 oleh International Finance Corporation yang meneliti UMKM milik para wanita di Indonesia mencatat hanya 24% dari UMKM Indonesia menerima jasa bantuan pemerintah, dan lebih banyak dari separuh pebisnis disurvei memilih untuk tetap berada di sektor informal.
Hampir sepertiga dari mereka mengklaim jika proses registrasi terlalu sulit, sementara sembilan persen lainnya mengatakan proses bantuan pemerintah terlalu mahal.
Secara naluriah tentu saja kepentingan Indonesia adalah mendorong lebih banyak UMKM untuk menjadi usaha sektor formal, sehingga bisa mendapat lebih banyak bantuan finansial dan menjadi badan yang bisa dikenai pajak.
Komentar