Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dipromosikan Jokowi Saat Hadiri Pertemuan G20, Ungkap Jasa Besar Emak-emak Selamatkan Ekonomi Indonesia di Tengah Covid-19 Lewat UMKM, Presiden Janji Bakal Beri Ini

Nicolaus - Senin, 22 November 2021 | 15:42
Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani (tengah) meninjau stand UMKM di PT. Susanti Megah, Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya, Kamis (21/10/2021).

Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani (tengah) meninjau stand UMKM di PT. Susanti Megah, Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya, Kamis (21/10/2021).

Hampir sepertiga dari mereka mengklaim jika proses registrasi terlalu sulit, sementara sembilan persen lainnya mengatakan proses bantuan pemerintah terlalu mahal.

Secara naluriah tentu saja kepentingan Indonesia adalah mendorong lebih banyak UMKM untuk menjadi usaha sektor formal, sehingga bisa mendapat lebih banyak bantuan finansial dan menjadi badan yang bisa dikenai pajak.

Baca Juga: Hidup Mewah Hasil Garong Aset Majikan, Riri Khasmita Jual Sertifikat Tanah Ibunda Nirina Zubir Dibantu Sosok Ini, Modus ART Diungkap Polisi

Namun ketidakpercayaan mendalam terhadap agen pemerintah menjadi masalah utama.

Dua minggu sebelum Jokowi berpidato, media sosial Indonesia digegerkan dengan klaim jika polisi menarget usaha frozen food online karena kemungkinan melakukan pelanggaran terhadap peraturan keamanan pangan.

Berawal dari postingan di Instagram oleh sebuah restoran di Jakarta yang pemiliknya ditangkap polisi karena menjual makanan beku siap saji selama masa pembatasan sosial berskala besar (PPKM).

Polisi telah mengklaim bahwa restoran tersebut tidak memiliki izin resmi untuk menjual makanan beku dan dapat didenda hingga Rp 4 miliar di bawah hukum pidana.

Baca Juga: Air Matanya Bercucuran, Putri Delina Ungkap Keinginan Asuh Bintang, Miris Lihat Kondisi Teddy Pardiyana: Pengin Dedek Hidup Layak dan Bahagia

Postingan Instagram itu menjadi viral dan menuai kesaksian serupa oleh pemilik usaha mikro dan kecil di industri rumah tangga berbasis makanan.

Beberapa diberitahu bahwa rumah mereka digerebek oleh pejabat pemerintah dan diancam akan dituntut kecuali mereka setuju untuk membayar pihak berwenang.

Berita itu wajar jika membuat kesal karena e-commerce telah menjadi nadi penyelamat ekonomi Indonesia selama pandemi Covid-19.

Menurut salah satu survei, jumlah warga Indonesia belanja kebutuhan sehari-hari secara online meloncat dari 75 juta ke 85 juta selama pandemi.

Source : intisari-online kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x