Sementara budaya dan bahasa Belanda memiliki pengaruh yang kecil terhadap budaya Indonesia, budaya Timor Timur dan Portugis menjadi saling terkait, terutama melalui perkawinan silang, seperti halnya bahasa.
Pemuda Timor Leste juga merasa dirugikan dengan penggunaan bahasa Portugis, dan menuduh para pemimpin negara itu menyukai orang-orang yang baru saja kembali dari luar negeri.
Orang Timor Leste yang lebih tua dan berbicara bahasa Portugis, tetap saja belum menemukan pekerjaan meskipun mereka mahir dalam bahasa tersebut.
(*)
Source | : | Intisari Online,The Guardian |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar