Adapun jadah tempe merupakan kudapan tradisional yang terdiri dari ketan diapit dengan tempe bacem.
Mbah Carik meneruskan usaha yang dirintis Sastro Dunomo di Kaliurang.
Ia mulai berjualan jadah tempe pada 1950-an.
Jadah tempe kian populer ketika Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX mencoba kudapan ini dan mengaku sangat suka.
Konon Sri Sultan Hamengku Buwono IX sering mengirim utusan ke Kaliurang untuk membeli jadah tempe buatan Sastro Dinomo atau Mbah Carik.
Sampai saat ini jadah tempe menjadi kuliner khas Kaliurang dengan banyaknya toko kupadan tradisional ini.(*)