Kehidupan Munir Alamnyah (53) eks guru honorer yang bakar sekolah di Garut ternyata memprihatinkan. Dia tak punya rumah dan tinggal di masjid sebagai marbot di kampungnya.
"Kang Munir tidak punya rumah, selama ini diam di masjid sebagai marbot masjid, punya kamar kecil," ujar Iip Syarif, kerabat Munir saat dihubungi Tribunjabar.id, Jumat (28/1/2022) malam.
Untuk makan sehari-hari pun menurutnya Munir kerap kesulitan dan hanya berharap pemberian dari kerabat dekat. Kadang Munir pun terpaksa harus mencuri ikan di kolam depan masjid milik saudaranya.
"Masak sendiri, kadang mencuri ikan saudaranya di kolam depan masjid," ungkapnya.
Iip bersama Komunitas Generasi Muda Cikelet sudah melakukan musyawarah untuk membantu kehidupan Munir kedepannya.
Dirawat di RS Jiwa
Ia menghimpun donasi untuk membantu meringankan beban yang selama ini dialami eks guru honorer itu.
"Dari awal dia ditahan di Polsek Cikelet juga kita sudah musyawarah, mendampingi proses hukumnya juga, termasuk perawatan di RS Jiwa. Kang Munir harus punya aktivitas produktif pasca bebas, karena sejatinya dia cerdas dan unggul, semoga Allah mudahkan semuanya," ungkap Iip yang juga merupakan seorang dosen di ISBI Bandung itu.
Menurutnya saat ini Munir dibawa kembali ke RSJ Provinsi Jawa Barat Cisarua untuk direhabilitasi. Munir diketahui mengalami depresi sehingga butuh perawatan oleh psikolog.
Iip mengungkapkan setelah Munir menerima kabar kebebasan dirinya, kondisi mentalnya semakin baik, apalagi ditambah dengan dukungan keluarga dan simpati publik yang saat ini mendukungnya.
"Alhamdulillah saat ini kondisinya membaik, Insha Allah setelah pengumuman restoratif justice, progres penyembuhan mental akan semakin cepat," ungkapnya.
Kini Munir hanya tinggal menunggu waktu untuk sembuh dari tekanan mental yang selama ini dirasakannya.
Kisahnya memberikan banyak pelajaran, termasuk di dunia pendidikan.(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar