Nasihat para ustaz itu pun sampai ke telinga Dorce.
Melalui sebuah video singkat, ia akhirnya mengaku akan menyerahkan sepenuhnya pengurusan jenazah dan pemakaman kepada keluarga.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada para ustaz-ustaz, kiai-kiai yang sudah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang akan nanti mengurusnya," ujar Dorde.
"Mau kain kafannya 7 lapis, mau 8 lapis, saya serahkan kepada yang urus."
Ia pun tak mempermasalahkan siapa yang boleh mengurus jenazahnya kelak.
Namun Dorce justru menegur balik para ustaz agar tak memberikan komentar yang buruk kepada orang lain.
"Jadi para kiai-kiai, yang sudah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang kurang baik."
"Harusnya, Anda seorang kiai memberikan suguhan dan juga imbauan kepada seseorang siapapun karena saya juga manusia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya," tandasnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, menanggapi video tersebut, Hetty Sunjaya mengatakan bahwa Dorce Gamalama memiliki hak untuk berkomentar, terutama dengan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri.
Pun soal wasiat pemakaman, Hetty bilang bahwa Dorce berhak membiacarakan persoalan tersebut. Hetty sendiri mengaku pernah diajak untuk membicarakan wasiat tersebut.
“Cuma kan waktu itu dia pernah ngomong kaya begitu sama saya, tapi saya anggap ‘orang ini masih hidup kok, masih sehat, Allah masih kasih kesempatan untuik hidup,” kata Hetty, dikutip dari Tribunnews, Senin (31/1/2022).
Hetty tak memungkiri bahwasannya setiap manusia pasti akan mengingat kematiannya. Terlebih, bagi mereka yang sudah berumur dan memiliki masalah kesehatan.
Hetty hanya berpesan kepada publik agar tak lagi meributkan persoalan wasiat pemakaman Dorce Gamalama. Sebab, saat ini yang bersangkutan masih hidup dan kondisi kesehatannya terus membaik.
“Enggak usah diributkan, begitu, cuma saya enggak anggaplah. Orangnya juga belum meninggal kok, ngapain,” tegas Hetty.
(*)
Source | : | Tribun Wow,Grid.ID |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar