Kondisi jasad MFA yang masih berumur lima tahun itu mengenaskan karena dibuang pelaku dari ketinggian sekira 50 meter dalam kondisi telanjang.
Apalagi sebelum meninggal dunia, korban disekap dan dianiaya hingga dibiarkan mati kelaparan.
"Mohon maaf kita berduka terhadap korban. Kita punya anak tentu melihat kasus itu sangat dramatis," jelasnya sembari menahan air matanya jatuh.
Djuhandani memang berkomitmen membongkar kasus pembunuhan ini.
Ia telah berjanji kepada orangtua korban akan mengungkap kasus tersebut.
"Sampai kemanapun pelaku akan kami kejar," tuturnya sebelum pelaku ditangkap.
Ia mengungkapkan, keluarga besar Direktorat Kriminal Umum dan Polda Jateng turut berduka cita kepada korban dan putranya.
"Semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) pelaku pembunuhan ibu dan anak di area perkebunan bawah jembatan Tol Semarang – Ungaran KM 425, Pudak Payung, Banyumanik, berhasil ditangkap.
Dua korban sebelumnya berhasil diidentifikasi polisi masing-masing bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) warga Tirtoadi, Mlati, Sleman.
Anak korban berinisial MFA usia 5 tahun.