"Dia masuk baru hari ini, tapi kondisinya seperti itu (penuh lebam)," katanya.
"Pertama saya lihat lengan dan di pipi," tambahnya.
Rusmiati memeriksa tubuh UF, dan didapati tubuh korban penuh dengan luka lebam.
Saat ditanya, korban mengaku dipukul kakaknya menggunakan kayu.
"Saat saya tanya kenapa sampai dipukul, dia bilang kalau dia ngeyel sama kakaknya," kata dia.
Salah satu kakak UF, berinisial Fj (18) kemudian dipanggil Rusmiati untuk mengkonfirmasi luka ditubuh UF.
Dari pengakuan Fj, lanjut Rusmiati, luka UF karena dipukul.
"Saya pesan jangan dipukul lagi. Dia masih anak-anak," kata dia.
Hingga akhirnya, saat salat magrib, Rusmiati mendapatkan kabar jika muridnya sudah meninggal dunia.
Rusmiati mengatakan, sikap UF berubah sejak 5 bulan terakhir.
"Dia dulu orangnya periang, hebat, pinter. Setelah orang tuanya (bulek dan omnya) ada masalah (bercerai), anaknya agak berontak," ucapnya.
"Dia sempat bercerita baru sakit hati, karena ibunya pergi ke Jakarta gak pamit," tambahnya. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunsolo.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar