Dia selalu berada di garis depan upaya untuk lebih meningkatkan persatuan dan integritas di antara negara-negara anggota GCC.
Dilansir dari Wartakotalive, Khalifa lahir pada 7 September 1948 di Qasr Al-Muwaiji, Al-Ain, di Abu Dhabi, sebagai putra tertua dari Sheikh Zayed Bin Sultan Al-Nahyan dan Hassa Bint Mohammed Bin Khalifa Al-Nahyan.
Dia adalah lulusan Akademi Militer Kerajaan, Sandhurst. Ketika ayahnya Sheikh Zayed menjadi penguasa Abu Dhabi pada tahun 1966, Khalifa diangkat sebagai wakil Penguasa atau walikota di Wilayah Timur Abu Dhabi dan kepala Departemen Pengadilan di Al-Ain.
Kemudian, ia menjadi penguasa Abu Dhabi.
Pada 1 Februari 1969, Khalifa dinominasikan sebagai Putra Mahkota Abu Dhabi, dan pada hari berikutnya ia diangkat sebagai kepala Departemen Pertahanan Abu Dhabi.
Di pos itu, ia mengawasi pembentukan Angkatan Pertahanan Abu Dhabi, yang setelah 1971 menjadi inti Angkatan Bersenjata UEA.
Setelah berdirinya UEA pada tahun 1971, Khalifa mengambil beberapa posisi di Abu Dhabi, seperti perdana menteri, menteri pertahanan dan menteri keuangan.
Setelah rekonstitusi Kabinet UEA, Kabinet Abu Dhabi digantikan oleh Dewan Eksekutif Abu Dhabi, dan Khalifa menjadi wakil perdana menteri kedua UEA pada 23 Desember 1973.
Serta menjadi Ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi pada Januari 20, 1974 di bawah Sheikh Zayed.
Pada Mei 1976, ia menjadi wakil komandan Angkatan Bersenjata UEA, di bawah Presiden.
Dia juga menjadi kepala Dewan Perminyakan Tertinggi pada akhir 1980-an, dan melanjutkan posisi ini sampai kematiannya.
Source | : | tribunbali,Wartakotalive |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar