Choe yang lahir di Pyongyang pada 1964, menurut data Kementerian Unifikasi Korea Selatan, adalah putri dari mantan Perdana Menteri Korea Utara, Choe Yong-rim.
Choe Son-hui pertama kali muncul di media pada 1997, sebagai penerjemah untuk delegasi Korea Utara pada pertemuan empat pihak untuk negosiasi nuklir dengan negara tetangga.
Peranan penting Choe terjadi saat memimpin negoasiasi alot dengan AS di era Trump terkait nuklir.
Pernyataannya yang dipublikasikan oleh media Korea Utara saat itu berganti-ganti, antara mengancam melakukan pertarungan nuklir, dan atau menawarkan dialog.
Ia juga menemani Kim Jong-un dalam pertemuan di Singapura 2018, dan Hanoi setahun kemudian, duduk di samping sang pemimpin di meja negosiasi.
Pada pernyataan terakhirnya pada Maret tahun lalu, Choe Son-hui meminta AS untuk menghentikan kebijakan bermusuhannya ke Korea Utara, termasuk latihan bersama militer Korea Selatan.
(*)