Gridhot.ID - Kasus pernikahan sesama jenis di Kota Jambi terus berlanjut, kali ini ibu kandung Erayani angkat bicara.
Diketahui, seorang perempuan bernama Erayani menyamar sebagai laki-laki menggunakan nama Ahnaf Arrafif dan menikahi NA (22) secara siri.
Kepada TribunJambi.com, ibu Erayani yakni Suryani buka suara soal pernikahan sesama jenis yang dilakukan anaknya.
Suryani menyebut penampilan Erayani berubah menjadi tomboy sejak 2 tahun belakangan.
Padahal Erayani dulunya sejak kecil selalu berhijab.
Sejak kecil Erayani dikatakan tinggal dengan ibu angkatnya, yang merupakan kakak dari Suryani.
Perubahan gaya Erayani diungkapnya terjadi sekitar tahun 2020 usai pulang dari Palembang.
Suryani juga membeberkan bahwa panggilan Erayani saat di rumah adalah Rara.
"Rara itu pake hijab dari kecil. Sekitar bulan November 2020 perubahan penampilan, dia tidak berhijab, rambutnya jadi pendek," ungkanya pada Jumat (8/7/2022).
Ia mengatakan tidak tahu mengapa anaknya akhirnya jadi penyuka sesama jenis bahkan menikah di Jambi.
Suryani mengaku masih merasa seperti bermimpi mendapati fakta itu.
"Saya kaget, rasanya masih seperti bermimpi," ucapnya didampingi oleh putrinya dan pengacara.
Namun dia menyebut, Erayani tidaklah seperti yang dituduhkan yakni menyekap NA selama di Lahat.
Dia bahkan meyakini NA mengetahui dengan jelas bahwa Erayani sebenarnya adalah perempuan.
Alasannya selama di Lahat, Erayani selalu dipanggil Uni dan selalu tidur bersama di kamar yang sama.
Selain itu, Erayani juga disebut kalau salat menggunakan mukena yang sudah mengidentifikasi dia seorang perempuan.
Pembelaan lainnya yang disampaikan oleh pihak Erayani adalah selama di Lahat tidak ada penyiksaan dan penyekapan pada NA.
Sebab, ucapnya, Erayani dan NA selalu jalan barang dan juga karaokean di kamar Rara.
Mereka juga mengaku memiliki video yang menunjukkan NA dan Erayani sedang karaoke gembira di kamar.
Erayani dan NA tinggal selama sekitar 4 bulan di Lahat, sebelum akhirnya Rara diamankan polisi.
Sementara di pihak lain, NA mengaku tidak pernah tahu jika suaminya itu seorang perempuan.
Sejak awal perkenalan, Erayani mengaku sebagai laki-laki tulen dengan pekerjaan sebagai dokter lulusan Amerika.
Hal yang sama juga diungkap ibunda NA, yang menyebut saat dia menginterogasi Erayani, masih mengaku sebagai laki-laki.
Hanya saja pihak NA tidak pernah bisa melihat langsung identitas Erayani, dengan alasan masih pengurusan karena ganti nama.
Sementara soal penyekapan, hal itu diungkap sendiri oleh NA, yang mengaku tidak dibolehkan keluar dari rumah.
Pada wawancara eksklusif dengan TribunJambi.com, NA mengatakan dia beberapa kali dikunci di kamar saat Erayani pergi dari rumah.
Sementara soal jenis kelamin, NA mengatakan selama ini tidak tahu karena suaminya selalu mematikan lampu saat mereka di ranjang.
Dia pernah meminta untuk bisa melihat tubuh suami tanpa pakaian, tapi ditolak Erayani alias Ahnaf, dengan alasan malu.
Informasi lain yang diungkap NA adalah, selama di Lahat mereka tinggal pertama di rumah orang tua angkat Erayani.
Setelah 1 bulan, mereka pindah ke rumah teman Erayani. Perlakuan di dua tempat itu, dia sebut selalu sama.
Ibunda NA bahkan menyebut saat mendapati putrinya di Lahat, kondisi NA sangat menyedihkan.
Dia mengatakan NA terlihat seperti orang linglung.
Hal yang paling membuat ibu NA kaget adalah melihat putrinya sudah tidak berhijab.
Padahal sejak kecil, tambahnya, NA selalu berhijab.
"Rambutnya juga dicat. Katanya ulah dari pelaku itu (Erayani)," kata ibunda NA.
Soal penipuan terkait jenis kelamin, Erayan sudah mengakui secara langsung saat di persidangan.
Namun dia bilang itu dilakukannya karena cinta pada NA.
Pada perjalanan waktu, Erayani semakin menjadi-jadi, ia meminta uang dengan nominal capai Rp 300 juta.
Alasannya, uang itu akan digunakan untuk pengobatan ayah NA yang sedang sakit stroke.
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar