Ukraina dalam beberapa pekan terakhir telah melemahkan jembatan di seberang sungai Dnieper di oblast Kherson untuk mencegah tentara Rusia memasok kembali posisi depan mereka di tepi barat.
Pada 10 Agustus, komando selatan Ukraina mengatakan bahwa jembatan yang melintasi Dnieper di pembangkit listrik tenaga air Kakhovska tidak layak untuk digunakan oleh militer Rusia.
Kata kementerian pertahanan Inggris, berarti pasukan Rusia sekarang bisa mengirim logistik lewat dua feri ponton yang mereka bawa.
"Membawa amunisi, bahan bakar, dan peralatan berat yang cukup untuk ofensif atau bahkan operasi defensif skala besar melintasi feri ponton atau melalui udara tidak praktis jika bukan tidak mungkin," kata Institute for the Study of War dalam sebuah pernyataan.
"Pasukan Rusia di tepi barat Dnieper kemungkinan akan kehilangan kemampuan untuk mempertahankan diri dari serangan balik Ukraina yang terbatas."
Namun hingga saat ini, serangan balik belum ada yang dilakukan dalam skala besar.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 20 Agustus 2022, sementara itu sebuah pesawat tak berawak (drone) ditembak jatuh di atas markas angkatan laut Rusia di Crimea pada Sabtu (20/8/2022).
"Drone itu ditembak jatuh tepat di atas markas armada di kota Sevastopol,” tulis Walikota Sevastopol Mikhail Razvojaev di Telegram.
Dia menyalahkan upaya tersebut pada pasukan Ukraina.
"(Drone) Itu jatuh di atap dan terbakar," katanya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Razvojaev menambahkan bahwa tidak ada kerusakan besar atau korban atas kedatangan drone maupun penembakan drone tersebut.