"BUMN satu ini jahat banget kelakuannya. Contohnya di baris pertama, mas-mas ini kebetulan lagi buka bokep lalu browsing historynya dicuri & diidentifikasi nama, jenis kelamin dan juga NIK miliknya dari data pelanggan. Bayangin kalau ini digunakan untuk mempermalukan seseorang," lanjutnya.
Hingga Minggu siang, utas tersebut telah dibagikan lebih dari 7.900 kali dan disukai lebih dari 14.000 kali oleh pengguna Twitter.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari pemilik akun untuk mengutip utas tersebut.
"Silakan," jelas pemilik akun, saat dihubungi Kompas.com melalui direct message (DM) Instagram, Minggu (21/8/2022) siang.
Penjelasan Telkom
Senior Vice President (SVP) Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut.
Ia menegaskan, apabila dilihat dari temuan awal data itu menurutnya hoaks dan tidak valid.
"Lucu juga soalnya, Telkom itu tidak pernah memberikan email address untuk pelanggan Indihome. Kami saja di Telkom alamat emailnya @telkom.co.id, tidak pernah menggunakan Telkom.net," ujarnya, kepada Kompas.com, Minggu (21/8/2022).
Di internal Telkom sendiri, lanjutnya, data-data pelanggan sangat sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis.
Meyakini bukan data IndiHome Reza membeberkan, jumlah pelanggan IndiHome ada 8 juta lebih pelanggan, sedangkan data browsing history yang diklaim hacker tersebut 26 juta data history.
Lebih lanjut, dari jumlah sampling sementara sebanyak 100.000 data yang ada, tidak ada yang cocok dengan NIK.
Source | : | Kompas.com,Tribun Banten |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar