Trimedya juga mempertanyakan peran anggota peraih Adhi Makayasa itu kepada Kapolri.
"Nah 97 ini apa perannya? Karena saya mendengar di situ juga ada Adhi Makayasa. Masih 83 itu. Ada seorang Adhi Makayasa yang termasuk. Dan apa peran dia? Itu kan nggak gampang," ujar Trimedya.
"Jangan sampai orang yang perannya sedang-sedang saja, tetapi digantung sedemikian lama," tambahnya.
Adapun lulusan Akpol terbaik atau peraih Adhi Makayasa yang disinggung Trimedya adalah AKP Irfan Widyanto.
Dia termasuk dalam angkatan 42 Akademi Kepolisian atau Dharma Ksatria yang merupakan lulusan terbaik di angkatannya atau peraih Adhi Makayasa pada 2010.
Pada tahun 2010, penerima Adhi Makayasa (prestasi tertinggi nilai akhir pendidikan akomulasi tiga aspek pendidikan sesuai pembobotan yaitu akademis, sikap perilaku atau mental kepribadian dan kesamaptaan jasmani) berjumlah 3 (tiga) orang Paja terdiri dari masing-masing Detasemen sebagai berikut:
1. Detasemen 42 Ipda Irfan Widyanto asal kota Depok polda Metro Jaya, putra Bapak Rumekso Suryanto, seorang pegawai swasta;
2. Detasemen 43 Ipda Reza Pahlevi, SH asal kota Medan polda Sumut, putra dari Bapak Herry Muchyar, seorang pegawai swasta;
3. Detasemen 44 Ipda Agus Sobarnapraja, SH asal kota Depok Polda Metro Jaya, putra Bapak Ade Suapraja, seorang Bripka Polisi.
Kembali ke pernyataan Trimedya. Anggota DPR ini juga menghitung jangka waktu peristiwa kasus Ferdy Sambo.