"Memang ada sedikit situasi yang membuat Bharada E ini agak emosional dalam proses rekonstruksi itu, saya tidak ingat itu yang dimana," terang Hasto di YouTube tvOneNews, Kamis (1/9/2022).
"Tetapi yang dijelaskan bahwa kenapa tersangka yang lain ini dianggap oleh Bharada E tidak menceritakan yang sesungguhnya. Itu yang membuat dia jengkel."
Menurut Hasto, Bharada E tetap kuat menjalankan perannya sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang mau bekerja sama dengan penegak hukum.
Ia konsisten dengan pengakuannya dan dapat dengan lancar melakukan rekonstruksi adegan hingga rampung.
"Pada waktu istirahat kami tanya lagi bagaimana, dia sudah bisa menenangkan diri," ujar Hasto.
"Bahkan kami tawarkan sekali lagi apabila diperlukan psikolog untuk memberikan penguatan, yang bersangkutan menyatakan tidak."
"Jadi kami berkesimpulan bahwa Bharada E masih on the track, tetap pada keterangan yang diberikan."
Meski begitu, psikologis Bharada E tetap terpengaruh akibat kejadian tersebut.
Ia pun disebut sempat merasakan trauma hingga kini harus didampingi psikiater.
"Tentu saja secara psikologis sedikit banyak peristiwa itu mempengaruhi kondisi Bharada E sebagai pelaku penembakan," ujar Hasto.