Gridhot.ID - Kasus mutilasi simpatisan KKB Papua yang dilakukan oknum prajurit TNI hingga kini masih terus diselidiki secara mendalam.
Dikutip Gridhot dari Surya, Sebby Sambom selaku juru bicara OPM berjanji akan melakukan balasan yang sama terkait kawan-kawannya yang dimutilasi begitu saja.
"TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama," kata Sebby Sambom melalui akun Twitternya.
Dia mengatakan TPNPB-OPM mengutuk aksi kerjasama prajurit TNI yang seharusnya menjaga rakyat Indonesia itu.
Menurutnya, korban mutilasi berasal dari Suku Nduga, Timika.
Kini yang terbaru, terungkap sederet fakta terbaru tentang kasus mutilasi empat simpatisan KKB Papua, yang melibatkan sejumlah oknum TNI.
Salah satu faktanya yakni masih ada beberapa bagian tubuh dari korban yang belum ditemukan.
Jasad para korban juga sampai saat ini masih belum dimakamkan.
Sementara itu, satu pelaku masih menjadi buronan dan tengah diburu oleh aparat.
Terkait para korban, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan apakah benar mereka adalah simpatisan KKB Papua.
Berikut ulasan selengkapnya dilansir dari ANTARA.
1. Tubuh korban belum lengkap
Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengatakan jasad empat korban mutilasi hingga kini masih berada di RSUD Timika menunggu kesepakatan keluarga korban terkait pemakaman.
Mengingat yang ditemukan hanya bagian badan, sedangkan bagian lain belum ditemukan.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani kepada ANTARA, di Jayapura, Sabtu, mengakui hingga kini masih menunggu keputusan keluarga terkait pemakaman, sedangkan pencarian bagian tubuh lainnya hingga kini masih terus dilakukan, meskipun Tim SAR sudah menutup operasi pencarian.
"Yang belum ditemukan adalah dua karung berisi potongan kepala dan kaki keempat korban yang dimasukkan dalam karung terpisah dan dibuang di sungai di Kampung Pigapu," paparnya.
2. Satu pelaku masih buron
Keempat korban mutilasi itu dibunuh oleh 12 pelaku, delapan di antaranya adalah oknum TNI AD.
Sebanyak 11 pelaku sudah ditahan, termasuk delapan anggota TNI, namun seorang lagi berinisial RMH masih buron, kata Faizal.
Ia mengatakan motif pembunuhan diduga masalah ekonomi yang diawali para pelaku menawarkan senjata api seharga Rp250 juta dan harga tersebut disepakati namun korban dibunuh dan uangnya dibagi-bagi.
Tubuh keempat korban dimutilasi dan dimasukkan dalam enam karung berbeda, yakni empat karung masing-masing berisi badan korban dan dua karung berisi kepala dan kaki korban yang dibuang di Sungai Pigapu.
3. Jasad korban masih diidentifikasi
Terkait identitas korban, Faizal mengaku Tim Labfor Polda Papua sedang berupaya mengidentifikasi keempat jasad tersebut.
"Mudah-mudahan hasilnya segera diketahui untuk memastikan identitas korban, " harap Kombes Faizal Rahmadani.
4. Belum dipastikan terlibat KKB Papua
Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menyatakan belum bisa memastikan keterlibatan keempat korban mutilasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
"Belum didalami adanya dugaan keterlibatan keempat korban dengan KKB, karena masih diselidiki," kata Kombes Faizal, Jumat.
Dia mengakui, saat ini anggota kepolisian masih melakukan penyelidikan, untuk mengetahui ada atau tidaknya keterkaitan korban dengan KKB Papua.
Selain itu, pihaknya belum bisa mengetahui identitas keempat jasad yang masih disemayamkan di RSUD Timika, karena menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Puslabfor Polda Papua.
"Butuh waktu sekitar seminggu untuk memastikan identitas keempat jasad korban mutilasi yang hingga kini hanya ditemukan bagian tubuh korban," kata Kombes Faizal lagi.
(*)