GridHot.ID - Untuk menghadapi tantangan yang muncul dari tumbuhnya hagemoni China di Indo-Pasifik, Amerika Serikat (AS) ingin sekutu dan mitranya meningkatkan anggaran pertahanan.
Tetapi ada kritik yang berkembang bahwa AS sendiri tidak berbuat cukup banyak dalam meningkatkan anggarannya untuk Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM).
Dilansir dari Eurasian Times, menurut Dustin Walker, anggota staf profesional di Komite Angkatan Bersenjata Senat dari 2015-2020, Kongres dan Pentagon belum menyediakan jenis atau tingkat anggaran yang sama di Indo-Pasifik.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan anggaran pertahanan kongres belum ditargetkan atau diterapkan secara efektif untuk mengatasi kesenjangan kemampuan dan kekurangan kapasitas di Indo-Pasifik secara programatik yang berkelanjutan.
Bahkan Rep. Rob Wittman, yang mewakili distrik 1 Virginia di Kongres meyesalkan bahwa "penumpukan militer China membuat kemajuan pesat, sementara postur Indo-Pasifik AS hanya beringsut".
Untuk diketahui, Wittman juga merupakan Wakil Anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR, Anggota Peringkat Komite Angkatan Laut dan Kekuatan Proyeksi DPR, dan anggota Subkomite Udara dan Darat Taktis.
Diakui oleh Witman bahwa China memiliki angkatan laut dan angkatan darat terbesar di dunia dan angkatan udara terbesar di kawasan Indo-Pasifik.
China mengalahkan AS dengan senjata hipersonik. Senjata yang mampu menghindari pertahanan rudal saat ini.
China juga menerjunkan rudal anti-kapal untuk menahan kapal AS dalam bahaya, dan berjanji untuk menjadi pemimpin dunia dalam teknologi kecerdasan buatan pada tahun 2030.
Dengan latar belakang tersebut, Wittman pun memberikan saran.
Wittman menyarankan agar pertahanan rudal di Guam ditingkatkan.
"Kongres juga dapat melatih perhatian pada isu-isu yang terus diabaikan oleh Gedung Putih. Kami dapat bertindak dengan segera untuk meningkatkan pertahanan rudal di Guam, pangkalan militer kami yang paling penting di Pasifik Barat."
"Pendanaan penuh juga harus disediakan untuk daftar prioritas yang tidak didanai Komando Indo-Pasifik AS senilai $1,5 miliar, yang memberikan peningkatan cerdas untuk amunisi yang diluncurkan dari udara dan dipandu presisi angkatan laut," sarannya. (*)