Lima pemuda tersebut diamankan di pasar Sapi Salatiga dan dibawa ke markas Komando Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa.
Aksi balasan pengeroyokan terjadi hingga menyebabkan satu orang yakni AWP tewas.
Masih dilansir dari Kompas.com, peristiwa itu pun sampai ke telinga menantu Menteri Luhut Binsar Pandjaitan yang menjabat sebagai Pangkostad, Letjen TNi Maruli Simanjuntak.
Menurut Maruli, para prajuritnya itu tidak ada niatan membunuh AWP.
Para prajurit itu hanya ingin memberikan efek jera kepada pelaku pengeroyokan.
Kendati demikian, Maruli mengungkapkan, prajuritnya harus bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya.
"Jadi jelas orang harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan,” kata Maruli saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/9/2022) sore.
"Cuma kita harus lihat itu kan emosinya anggota yang sebetulnya pastinya tidak ada niatan untuk membunuh, membuat jera saja, tetapi kejadiannya seperti ini, sesuaikan dengan aturan saja," kata Maruli.
Maruli juga menilai, terdapat hal-hal yang meringankan para tersangka dalam kasus ini.
Misalnya, tidak ada niatan untuk membunuh korban.
Meski demikian, Maruli menginginkan para tersangka supaya diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar